Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memberlakukan status siaga bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan mengimbau warga yang tinggal di sekitar hutan untuk menjaga keselamatan lingkungan bersama-sama.

"Kami minta masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada, utamanya saat beraktivitas di kawasan hutan yang berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran," kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono di Trenggalek, Jumat.

Dikatakan, kesiagaan tinggi diberlakukan seiring fase puncak kemarau pada periode Juli-Agustus ini sebagaimana prakiraan BMKG. Kondisi itu berdampak pada potensi kekeringan, selain ancaman karhutla.

"Selain potensi Karhutla, kekeringan juga jadi atensi. Merujuk peta rawan bencana kekeringan, seluruh daerah berpotensi," imbuhnya.

Berkaca dari peristiwa itu, petugas lintas sektoral di Trenggalek terus melakukan langkah-langkah edukasi untuk mencegahnya.

Di antaranya adalah kegiatan-kegiatan sosialisasi yang dilakukan kepolisian, perhutani dan pemerintah daerah setempat, selain pemasangan rambu. Seperti misalnya kegiatan-kegiatan di wilayah Kecamatan Pogalan.

Kapolsek Pogalan, Iptu Rudi Sugiarto menyebut, sosialisasi masif yang dilakukan lintas sektoral itu diharapkan bisa meminimalisir potensi karhutla.

Apalagi, wilayah Pogalan banyak didominasi kawasan hutan yang berada di bawah naungan Perhutani.

"Kondisi tersebut tentunya memiliki kerawanan karhutla yang relatif tinggi, terlebih di musim kemarau panjang seperti saat ini. Pada sisi yang lain kawasan hutan tersebut berdekatan dengan pemukiman warga sehingga harus lebih hati-hati dan waspada," kata dia.

Sosialisasi yang melibatkan seluruh komponen mulai dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) hingga pesanggem itu juga dilakukan secara masif di Trenggalek.

Misalnya adalah kegiatan yang berlangsung di wilayah Kecamatan Tugu. Petugas memasang spanduk imbauan di kawasan Gunung Jemukan dan Gunung Watu.

"Mari kita bersama-sama melestarikan hutan dan mencegah Karhutla," kata Kapolsek Tugu, AKP Panut.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024