Pasuruan - Libur panjang menyambut Tahun Baru Imlek 2563, Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan, Jawa Timur, dipadati puluhan ribu pengunjung yang datang dari berbagai daerah. Humas TSI II Prigen, Indah menyebutkan, pada Sabtu ini saja pengunjung mencapai 20 orang yang datang daripada berbagai daerah. Terbanyak rombongan dari Jawa Tengah, mencapai 235 bus yang datang secarabersamaan. Untuk mengatur pengunjung yang begitu banyak, dan datang secara bersamaan, lanjut Indah, TSI terpaksa memninta bantuan polisi lalu lintas untuk mengaturnya. Bus-bus yang telah berjajar di sepanjang jalan raya Sukorejo sejak dinihari, diatur naik ke TSI Prigen per sepuluh bus agar tidak menimbulkan kemacetan di jalan menuju TSI yang menanjak cukup terjal tersebut. Loket TSI juga dibuka lebih maju lagi, sekitar pukul 06.00 pagi, sehingga bus-bus bisa segera memasuki lokasi wisata. Indah mengatakan, pengunjung yang bertasal dari berbagaikota di Jawa Tengah kebetulan telah melakukan booking terlebih dulu, sehingga TSI bisa mempersiapkan sesuatunya,termasuk memenita bantuan polisi untuk mengaturnya. Para pengunjung TSI II Prigen saat liburan menyambut Tahun Baru Imlek 2563 juga mendapat sambutan istemewa, yakni disambut dengan atraksi Barongsai, dan Liong profesional dari Klenteeng Tjoe Tik Kiong Kota Pasuruan. Para pengunjung sepanjang menikmati berbagai paket wisata, juga dipandu para petugas yang menggunakan busana China. Kebetulan, kata Indah, menjelang Tahun Baru Imlek 2563 ini TSI II Prigen juga menambah koleksa satwa baru, yakni Common Marmoset White Ears empat ekor. Seekor jantan, dan tiga ekor betina, yang diberi nama masing-maisng Boby, Baby, Rina, dan Rini. Pengunjung bisa menyaksikan kera kecil yang merupakan satwa endemik Brazil tersebut di kawasan Baby Zoo. Di habitat aslinya di hutan tepi pantai timur laut Brazil, sstwa jenis primata tersebar sampai tepi pantai laut Atalantik. Indah juga menyebutkan, menjelang libur Tahun Baru Imlek 2563 juga mendapat tambahan satwa berupa kelahiran seekor anak Harimau Benggala (Panthera tigris tigris), dan seekor anak Singa Afrika (Panthera leo). Namun anak Harimau Benggala dan anak Singa Afrika yang lahir masing-masing 15 Desember, dan 26 Desember lalu tidak disusui induknya. Dua anak satwa yang kebetulan tunggal dan berjenis betina tertpaksa dirawat secaraintensif di dalam inkubator rumah sakit TSI. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012