KPJ Healthcare Berhad atau KPJ Healthcare yang merupakan jaringan grup rumah sakit di Malaysia menyatakan kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit akan berpengaruh terhadap psikis pasien dan proses pemulihan pasien.
“Tidak hanya alat-alat yang canggih tapi rumah sakit yang nyaman juga tentunya bisa mendukung percepatan kemuliaan pasien,” kata Head of Business Development and Medical Tourism KPJ Healthcare Mohd Adenin Hashim di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu.
Adenin menuturkan rumah sakit bisa memberikan pelayanan yang baik dimulai sejak pasien sampai di lobi seperti mendesain lobi secara menarik dan nyaman sehingga membawa suasana healing environment.
Konsep dan desain healing environment pada rumah sakit bertujuan untuk memastikan pasien-pasien yang datang merasa sangat aman, nyaman, tidak khawatir, dan tidak pusing.
Suasana healing environment di antaranya dapat tercipta dengan menyediakan ruang tunggu di lobi yang nyaman dan luas serta adanya alunan musik seperti dari piano, tanaman hijau, akuarium, dan wangi-wangian yang menenangkan.
Baca juga: KPJ Healthcare: Transformasi teknologi RS percepat pemulihan pasien
Baca juga: KPJ Healthcare lakukan rebranding guna akomodasi kecanggihan teknologi
“Healing environment itu kita mau pastikan pasien-pasien yang datang itu aman dan nyaman sekali. Dari datang mungkin khawatir, risau dan sebagainya tapi saat masuk di lobi rumah sakit rasanya aman,” ujarnya.
Selain itu, rumah sakit juga harus mampu menyediakan dokter pakar yang akrab dengan pasien seperti berkenan memberikan penjelasan secara detil sehingga pasien benar-benar memahami pengobatan yang harus dijalani.
Menurut Adenin, banyak dokter yang enggan menyediakan waktu yang lama untuk berbincang sehingga pasien tidak mendapatkan informasi secara menyeluruh terkait penyakitnya dan pada akhirnya justru membuat pasien semakin bingung dan khawatir.
“Dokter-dokter pakar di Damansara Specialist Hospital 2 KPJ Healthcare sangat mengayomi pasien. Mereka mau menyediakan waktu yang lama dengan pasien. Mungkin 30 menit hingga satu jam,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024