Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengingatkan warga untuk lebih waspada seiring dengan tren peningkatan kasus kebakaran di wilayah tersebut selama dua bulan terakhir.

"Siaga penuh. Kami juga mengimbau masyarakat ikut waspada dan melakukan kesiapsiagaan karena tren kasus (kebakaran) juga meningkat akhir-akhir ini," kata Kabid Damkar dan Penyelamatan, Satpol PP Ponorogo Bambang Supeno di Ponorogo, Selasa.

Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang bisa memicu kebakaran, baik di sekitar rumah maupun lahan dan sekitar hutan.

Jika ingin membuka lahan dengan cara dibakar, kata dia, untuk ditunggu dan dilokalisasi agar tidak menyebar yang berpotensi menyambar pemukiman warga.

"Tentu berisiko, kami minta minimal dilokalisir. Jangan ditinggal, karena musim kemarau angin kencang dan sulit diprediksi," kata dia.

Ia menyebut tren kasus kebakaran selama dua bulan terakhir (Juni-Juli 2024) naik dua kali lipat.

Berdasarkan data Damkar Ponorogo selama Juni-Juli 2024 sedikitnya 12 peristiwa kebakaran ditangani Unit Damkar Satpol PP Ponorogo.

Rinciannya, pada Juni terjadi empat peristiwa kebakaran dan Juli delapan kejadian.

Jumlah itu belum termasuk kasus kebakaran hutan dan lahan yang sejauh ini enam kejadian dengan potensi kerusakan mencapai belasan hektare.

"Agustus ada dua, pertama rumpun bambu di Kelurahan Ronowijayan dan kebakaran di dapur milik pondok Gontor," ujar dia.

Ia mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi atas kelalaian manusia. Warga sengaja membakar untuk membuka lahan namun api malah merembet dan membesar sehingga menyebabkan kebakaran.

"Biasanya membakar lahan, tapi tidak ditunggu sehingga membesar apalagi di musim kemarau ini banyak bahan yang mudah terbakar," katanya.
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024