Jember - Warga Tionghoa membersihkan belasan patung dewa dan dewi di Klenteng Pay Lien San yang berada di Desa Glagah Wero, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur, jelang perayaan Tahun Baru Imlek 2563. Wakil Pengurus Klenteng Pay Lien San Hendro Mulyono, Kamis, mengatakan pembersihan patung dan altar untuk tempat sembahyang merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh umat Tri Dharma sebagai bentuk penghormatan tempat ibadah yang akan digunakan dalam perayaan Imlek. "Patung-patung itu dibersihkan mulai hari ini hingga Minggu (22/1), sehari sebelum Tahun Baru Imlek 2563. Pada saat warga Tionghoa bersembahyang, maka seluruh patung dan altar dalam keadaan bersih," tuturnya. Klenteng Pay Lien San dulu bernama Vihara Adi Padma yang termasuk salah satu dari tiga klenteng tertua di Kabupaten Jember dan mengalami tiga kali renovasi sejak 58 tahun lalu. Menurut dia, sedikitnya ada 15 jenis patung yang dimandikan mulai dari patung Dewi Kwan Im, Kwan Kung, Dewa Bumi hingga patung pendiri kelenteng tersebut, Kwan Hwa Sen. "Seminggu sebelum perayaan Imlek, patung-patung itu kosong karena dewa dan dewi menghadap kepada Tuhan, sehingga kami membersihkan dan memandikan semua patung yang ada di Klenteng," paparnya. Untuk memandikan patung-patung tersebut, kata dia, penganut ajaran Tri Dharma mengikuti beberapa aturan antara lain para pengurus kelenteng yang memandikan patung tidak boleh makan daging dan hanya mengonsumsi sayur-sayuran (vegetarian). "Pada saat memandikan patung, kami hanya boleh makan sayuran dan tidak boleh makan daging karena kami mengikuti ajaran Dewi Kwan Im yang tidak makan daging," katanya menjelaskan. Seluruh patung diletakkan di atas meja, kemudian disucikan dengan menggunakan air yang dicampur dengan bunga mawar dan cendana, sehingga semerbak bau harum pada saat memandikan patung dewa-dewi kaum etnis Tionghoa. Setelah dibilas dengan air bersih, patung-patung tersebut dicelupkan pada sebuah wadah yang berisi air teh, kemudian air kayu cendana dan air bunga mawar. "Patung-patung yang sudah dibersihkan dibungkus dengan handuk yang bersih, apabila sudah kering maka seluruh patung dikembalikan ke tempat semula untuk pemujaan pada perayaan Imlek pada Senin (23/1) pekan depan," ujarnya menambahkan.(*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012