Ketua Mahkamah Agung (MA) Muhammad Syarifuddin bersama Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Ahmad Zainul Hamdi meresmikan Universitas Islam Cordoba di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
"Universitas ini unik karena lahir dan tumbuh di tengah-tengah pondok pesantren," kata Syarifuddin dalam sambutan peresmian Universitas Islam Cordoba di kawasan Pesantren Mabadiul Ihsan Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.
Nama Cordoba diambil dari masa kejayaan Islam, yakni Kota Cordoba, yang merupakan pusat intelektual di Eropa. Dari kota ini lahir para ilmuwan Muslim, seperti Ibnu Rusydi, Al Qurtubi, Ibnu Hazmi, Az Zahrawi, Al Ghafiqi, Al Idrisi, dan intelektual Muslim lainnya.
"Dari kampus ini kita berharap bisa lahir ilmuwan-ilmuwan dan pemimpin kelas dunia yang dekat dengan peradaban Islam sesuai dengan nama besar Cordoba," tutur Syarifuddin.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Ahmad Zainul Hamdi menyambut baik kehadiran Universitas Cordoba di Banyuwangi.
"Semoga kampus ini mampu menumbuhkan budaya akademik yang baik, sehingga akan lahir para pemimpin dan ilmuwan yang mendedikasikan pengetahuannya untuk masyarakat luas," katanya.
Rektor Universitas Islam Cordoba Banyuwangi Agus Trihartono mengemukakan Universitas Islam Cordoba menghadirkan kurikulum yang unik, menggabungkan studi Islam berbasis pesantren dengan materi-materi terkini yang relevan dengan perkembangan zaman.
Baca juga: Banyuwangi dipilih presentasikan "Smart Kampung" di forum ASEAN
"Kampus ini juga menyediakan kurikulum yang mencakup digital leadership, digital communication, coding, etika media sosial, dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI)," katanya.
Universitas Islam Cordoba Banyuwangi membuka empat fakultas dan tujuh program studi.
Empat fakultas itu yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Dakwah (FD), dan Fakultas Ushuluddin (FU).
Sedangkan tujuh program studi (prodi) itu yakni Prodi Ekonomi Syariah, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Bimbingan dan Konseling Islam, serta Ilmu Al Quran dan Tafsir.
"Semuanya akan disokong oleh dosen dan tenaga kependidikan yang mumpuni dan profesional," ucap Agus yang merupakan alumnus Ritsumeikan University, Kyoto, Jepang, itu.
Sebagai komitmen profesionalitasnya, Ahmad Zainul Hamdi juga didatangkan langsung untuk memberikan pembekalan kepada para dosen.
"Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan arahan, motivasi, dan wawasan baru kepada para dosen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pendidik dan peneliti di UI Cordoba," kata Agus.
Universitas Islam Cordoba telah memulai masa penerimaan mahasiswa baru, dan bisa mengunjungi situs web dan media sosial Universitas Islam Cordoba.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Universitas ini unik karena lahir dan tumbuh di tengah-tengah pondok pesantren," kata Syarifuddin dalam sambutan peresmian Universitas Islam Cordoba di kawasan Pesantren Mabadiul Ihsan Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.
Nama Cordoba diambil dari masa kejayaan Islam, yakni Kota Cordoba, yang merupakan pusat intelektual di Eropa. Dari kota ini lahir para ilmuwan Muslim, seperti Ibnu Rusydi, Al Qurtubi, Ibnu Hazmi, Az Zahrawi, Al Ghafiqi, Al Idrisi, dan intelektual Muslim lainnya.
"Dari kampus ini kita berharap bisa lahir ilmuwan-ilmuwan dan pemimpin kelas dunia yang dekat dengan peradaban Islam sesuai dengan nama besar Cordoba," tutur Syarifuddin.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Ahmad Zainul Hamdi menyambut baik kehadiran Universitas Cordoba di Banyuwangi.
"Semoga kampus ini mampu menumbuhkan budaya akademik yang baik, sehingga akan lahir para pemimpin dan ilmuwan yang mendedikasikan pengetahuannya untuk masyarakat luas," katanya.
Rektor Universitas Islam Cordoba Banyuwangi Agus Trihartono mengemukakan Universitas Islam Cordoba menghadirkan kurikulum yang unik, menggabungkan studi Islam berbasis pesantren dengan materi-materi terkini yang relevan dengan perkembangan zaman.
Baca juga: Banyuwangi dipilih presentasikan "Smart Kampung" di forum ASEAN
"Kampus ini juga menyediakan kurikulum yang mencakup digital leadership, digital communication, coding, etika media sosial, dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI)," katanya.
Universitas Islam Cordoba Banyuwangi membuka empat fakultas dan tujuh program studi.
Empat fakultas itu yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Fakultas Dakwah (FD), dan Fakultas Ushuluddin (FU).
Sedangkan tujuh program studi (prodi) itu yakni Prodi Ekonomi Syariah, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Bimbingan dan Konseling Islam, serta Ilmu Al Quran dan Tafsir.
"Semuanya akan disokong oleh dosen dan tenaga kependidikan yang mumpuni dan profesional," ucap Agus yang merupakan alumnus Ritsumeikan University, Kyoto, Jepang, itu.
Sebagai komitmen profesionalitasnya, Ahmad Zainul Hamdi juga didatangkan langsung untuk memberikan pembekalan kepada para dosen.
"Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan arahan, motivasi, dan wawasan baru kepada para dosen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pendidik dan peneliti di UI Cordoba," kata Agus.
Universitas Islam Cordoba telah memulai masa penerimaan mahasiswa baru, dan bisa mengunjungi situs web dan media sosial Universitas Islam Cordoba.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024