Rafael Nadal mengutarakan soal kemungkinan bermain di Roland Garros untuk terakhir kalinya setelah ia dan Carlos Alcaraz tersingkir dari nomor ganda putra Olimpiade, Rabu (31/7) waktu setempat atau Kamis WIB.
Pasangan Spanyol itu kalah di perempat final di Paris 6-2, 6-4 dari unggulan keempat wakil AS Austin Krajicek/Rajeev Ram.
Nadal dan Alcaraz, yang dijuluki "Nadalcaraz", menjadi salah satu topik pembicaraan utama di turnamen Olimpiade Paris, memukau penonton dalam dua pertandingan pertama mereka.
Baca juga: Olimpiade 2024: Nadal dan Alcaraz melaju ke perempat final ganda
Namun mereka terhenti di babak delapan besar melawan spesialis ganda Krajicek dan Ram, yang keduanya memiliki silsilah juara Grand Slam.
Nadal telah menjuarai French Open 14 kali, namun ia merosot ke peringkat 161 dunia setelah serangkaian cedera dan menghadapi pertanyaan tanpa henti mengenai masa depannya.
Setelah kekalahan menyakitkan dari Novak Djokovic di nomor tunggal, ia mengatakan akan membuat keputusan soal kariernya di dunia tenis usai Olimpiade.
Nadal -- yang berada di urutan kedua dalam daftar petenis putra sepanjang masa dengan 22 Grand Slam -- meninggalkan Lapangan Philippe Chatrier sambil bertepuk tangan.
Dia kemudian ditanya apakah dia bermain di Roland Garros untuk terakhir kalinya.
"Mungkin, saya tidak tahu," kata Nadal.
"Jika itu yang terakhir kalinya, bagi saya itu adalah perasaan dan emosi yang tak terlupakan."
"Mereka memberi saya cinta dan dukungan setiap detik saya berada di lapangan," ujar petenis berusia 38 tahun itu.
"Bagi saya, sangat, sangat istimewa merasakan hal itu, khususnya di tempat ini. Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada mereka semua karena telah memberi saya perasaan yang ada di dalam diri saya dan emosi yang mereka rasakan."
Ia juga menyatakan kemungkinan besar ia tidak akan bermain di US Open tahun ini yang telah ia menangi sebanyak empat kali.
"Saya butuh waktu tetapi bagi saya itu terlihat sulit," kata Nadal.
Nadal, yang memenangi medali emas tunggal Olimpiade di Beijing pada 2008 dan medali emas ganda delapan tahun kemudian di Rio, mengatakan bahwa menjadi bagian dari tim Spanyol di Olimpiade Paris merupakan sebuah "pengalaman luar biasa".
"Bagi saya pribadi, mengecewakan tidak membawa kembali medali untuk Spanyol, tapi itu saja," ujar Nadal.
"Saya mencoba yang terbaik di setiap menit ketika saya berada di lapangan, namun itu tidak cukup untuk mencapai tujuan kami."
Dia mengatakan Olimpiade mempunyai tempat khusus dalam kalender olahraga.
"Sejujurnya, perasaan dan emosi yang Anda jalani di Olimpiade sulit dibandingkan dengan acara lainnya karena di sini Anda merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari sekedar tim pribadi," kata Nadal.
"Perasaan yang luar biasa. Saya merasa sangat beruntung bisa memenangi medali emas di nomor tunggal karena pada akhirnya, ini adalah ajang yang paling sulit untuk dimenangi karena Anda hanya memiliki sedikit peluang dalam karier Anda. Itulah kenyataannya."
"Kali ini tidak mungkin, tapi itu saja. Kami telah mencoba dan Olimpiade, bagi saya, tanpa keraguan, adalah acara paling penting dalam dunia olahraga," ujar Nadal.
Sementara itu, Alcaraz, pemenang Grand Slam empat kali di usianya yang baru 21 tahun, lolos ke perempat final tunggal putra, di mana ia menjadi unggulan kedua.
Namun dia mengatakan bekerja sama dengan Nadal merupakan hal yang tak terlupakan.
"Itu adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya, sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan, yang pasti, bermain di sisi net yang sama dengan Rafa, belajar darinya," ujar Alcaraz.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Pasangan Spanyol itu kalah di perempat final di Paris 6-2, 6-4 dari unggulan keempat wakil AS Austin Krajicek/Rajeev Ram.
Nadal dan Alcaraz, yang dijuluki "Nadalcaraz", menjadi salah satu topik pembicaraan utama di turnamen Olimpiade Paris, memukau penonton dalam dua pertandingan pertama mereka.
Baca juga: Olimpiade 2024: Nadal dan Alcaraz melaju ke perempat final ganda
Namun mereka terhenti di babak delapan besar melawan spesialis ganda Krajicek dan Ram, yang keduanya memiliki silsilah juara Grand Slam.
Nadal telah menjuarai French Open 14 kali, namun ia merosot ke peringkat 161 dunia setelah serangkaian cedera dan menghadapi pertanyaan tanpa henti mengenai masa depannya.
Setelah kekalahan menyakitkan dari Novak Djokovic di nomor tunggal, ia mengatakan akan membuat keputusan soal kariernya di dunia tenis usai Olimpiade.
Nadal -- yang berada di urutan kedua dalam daftar petenis putra sepanjang masa dengan 22 Grand Slam -- meninggalkan Lapangan Philippe Chatrier sambil bertepuk tangan.
Dia kemudian ditanya apakah dia bermain di Roland Garros untuk terakhir kalinya.
"Mungkin, saya tidak tahu," kata Nadal.
"Jika itu yang terakhir kalinya, bagi saya itu adalah perasaan dan emosi yang tak terlupakan."
"Mereka memberi saya cinta dan dukungan setiap detik saya berada di lapangan," ujar petenis berusia 38 tahun itu.
"Bagi saya, sangat, sangat istimewa merasakan hal itu, khususnya di tempat ini. Saya tidak bisa cukup berterima kasih kepada mereka semua karena telah memberi saya perasaan yang ada di dalam diri saya dan emosi yang mereka rasakan."
Ia juga menyatakan kemungkinan besar ia tidak akan bermain di US Open tahun ini yang telah ia menangi sebanyak empat kali.
"Saya butuh waktu tetapi bagi saya itu terlihat sulit," kata Nadal.
Nadal, yang memenangi medali emas tunggal Olimpiade di Beijing pada 2008 dan medali emas ganda delapan tahun kemudian di Rio, mengatakan bahwa menjadi bagian dari tim Spanyol di Olimpiade Paris merupakan sebuah "pengalaman luar biasa".
"Bagi saya pribadi, mengecewakan tidak membawa kembali medali untuk Spanyol, tapi itu saja," ujar Nadal.
"Saya mencoba yang terbaik di setiap menit ketika saya berada di lapangan, namun itu tidak cukup untuk mencapai tujuan kami."
Dia mengatakan Olimpiade mempunyai tempat khusus dalam kalender olahraga.
"Sejujurnya, perasaan dan emosi yang Anda jalani di Olimpiade sulit dibandingkan dengan acara lainnya karena di sini Anda merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari sekedar tim pribadi," kata Nadal.
"Perasaan yang luar biasa. Saya merasa sangat beruntung bisa memenangi medali emas di nomor tunggal karena pada akhirnya, ini adalah ajang yang paling sulit untuk dimenangi karena Anda hanya memiliki sedikit peluang dalam karier Anda. Itulah kenyataannya."
"Kali ini tidak mungkin, tapi itu saja. Kami telah mencoba dan Olimpiade, bagi saya, tanpa keraguan, adalah acara paling penting dalam dunia olahraga," ujar Nadal.
Sementara itu, Alcaraz, pemenang Grand Slam empat kali di usianya yang baru 21 tahun, lolos ke perempat final tunggal putra, di mana ia menjadi unggulan kedua.
Namun dia mengatakan bekerja sama dengan Nadal merupakan hal yang tak terlupakan.
"Itu adalah pengalaman yang luar biasa bagi saya, sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan, yang pasti, bermain di sisi net yang sama dengan Rafa, belajar darinya," ujar Alcaraz.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024