Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur kini mulai mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) ke sejumlah pondok pesantren di wilayah itu.
"Pesantren menjadi sasaran program ini, karena selain memiliki santri yang memang tinggal di lembaga itu, juga karena lembaga ini menyebar di semua kecamatan yang ada di Pamekasan ini," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemkab Pamekasan Abdul Fata di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu.
Ia menjelaskan Gemarikan merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat.
Program ini, sambung Fata, merupakan program nasional, yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diteruskan ke daerah melalui provinsi dan kabupaten/kota dengan tujuan mengkampanyekan pentingnya manfaat makan ikan sejak dini karena banyak kandungan gizi yang terdapat pada ikan yang penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan.
Gemarikan juga bertujuan membantu program pemerintah untuk mencegah stunting.
"Oleh karena itu, kampanye tentang program ini harus menyasar semua kalangan, termasuk lembaga pondok pesantren," katanya.
Ia menuturkan lembaga pondok pesantren yang telah menjadi sasaran program kampanye Gemarikan di Pamekasan adalah Pondok Pesantren Ummul Quro di Desaa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.
“Gencarnya sosialisasi Gemarikan ini karena dalam ikan terdapat kandungan gizi yang sangat tinggi, cuma pengolahannya harus dilakukan dengan tepat agar kandungan gizinya bisa diperoleh dengan maksimal,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memfasilitasi pondok pesantren membudidayakan ikan air tawar seperti ikan bawal, lele dan nila, agar ketersediaan ikan konsumsi tercukupi dan tidak bergantung hanya pada Ikan Laut.
"Dengan gencarnya kegiatan Gemarikan ini diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar tentang manfaat makan ikan bagi pertumbuhan hidup, sehingga Angka Konsumsi Ikan (AKI) masyarakat Pamekasan terus meningkat," katanya.
Berdasarkan data sampling AKI bulanan Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan, angka konsumsi ikan masyarakat Pamekasan telah mencapai 64,42 kilogram per kapita per tahun pada tahun 2022 dan meningkat menjadi 66,42 kilogram per kapita per tahun pada tahun 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Pesantren menjadi sasaran program ini, karena selain memiliki santri yang memang tinggal di lembaga itu, juga karena lembaga ini menyebar di semua kecamatan yang ada di Pamekasan ini," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemkab Pamekasan Abdul Fata di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu.
Ia menjelaskan Gemarikan merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat.
Program ini, sambung Fata, merupakan program nasional, yakni Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diteruskan ke daerah melalui provinsi dan kabupaten/kota dengan tujuan mengkampanyekan pentingnya manfaat makan ikan sejak dini karena banyak kandungan gizi yang terdapat pada ikan yang penting untuk pertumbuhan dan kecerdasan.
Gemarikan juga bertujuan membantu program pemerintah untuk mencegah stunting.
"Oleh karena itu, kampanye tentang program ini harus menyasar semua kalangan, termasuk lembaga pondok pesantren," katanya.
Ia menuturkan lembaga pondok pesantren yang telah menjadi sasaran program kampanye Gemarikan di Pamekasan adalah Pondok Pesantren Ummul Quro di Desaa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan.
“Gencarnya sosialisasi Gemarikan ini karena dalam ikan terdapat kandungan gizi yang sangat tinggi, cuma pengolahannya harus dilakukan dengan tepat agar kandungan gizinya bisa diperoleh dengan maksimal,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan memfasilitasi pondok pesantren membudidayakan ikan air tawar seperti ikan bawal, lele dan nila, agar ketersediaan ikan konsumsi tercukupi dan tidak bergantung hanya pada Ikan Laut.
"Dengan gencarnya kegiatan Gemarikan ini diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar tentang manfaat makan ikan bagi pertumbuhan hidup, sehingga Angka Konsumsi Ikan (AKI) masyarakat Pamekasan terus meningkat," katanya.
Berdasarkan data sampling AKI bulanan Dinas Perikanan Kabupaten Pamekasan, angka konsumsi ikan masyarakat Pamekasan telah mencapai 64,42 kilogram per kapita per tahun pada tahun 2022 dan meningkat menjadi 66,42 kilogram per kapita per tahun pada tahun 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024