Blitar - Petugas Kepolisian Sektor Bakung, Kabupaten Blitar terus mengusut kematian lima warga di daerah itu setelah pesta minuman keras di rumah salah seorang warga. "Kami periksa beberapa saksi, termasuk pemilik rumah. Kalau penjual, kami belum bisa, karena ia juga kritis di rumah sakit," kata Kepala Kepolisian Sektor Bakung, AKP Edy Sulistyono di Blitar, Selasa. Ia mengatakan, pemilik rumah yang diperiksa itu bernama Munandar. Ia diperiksa terkait dengan pesta tersebut, salah satunya darimana minuman tersebut diperoleh. Sementara itu, dua orang warga yang sakit akibat mengonsumsi minuman keras tersebut kondisinya masih kritis dan saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo, Kota Blitar. Dua warga itu adalah Kuswo (50) dan Kasdi (48), warga Desa Plandirejo, Kecamatan Bakung. Bagian Hubungan Masyarakat RSUD Mardi Waluyo, Rita mengatakan masih terus melakukan observasi dan pemantauan pada kondiasi pasien. "Kami terus lakukan pemantauan pada kondisinya," katanya. Lima warga Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, meninggal dunia setelah pesta minuman keras yang dilakukan di rumah Munandar, warga Dusun Tumpak Oyot, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar pada Senin (16/1). Lima warga itu diketahui bernama Siswandi (51) dan Tukilan (40), warga Desa Tumpak Oyot, sementara tiga lainnya adalah Kacuk (45), Darman (40), dan Agus (45), mereka adalah warga Desa Plandirejo. Pesta itu digelar bersamaan dengan acara hajatan anak dari Munandar. Mereka mengonsumsi minuman keras yang dicampur, seperti Topi Miring, Kuntul, dan sejumlah minuman jenis lainnya. Sementara itu, Mujilah, istri dari Siswandi, salah seorang korban yang meninggal dunia mengatakan, sebelum sakit suaminya sempat ikut pesta minuman keras di rumah Munandar, tetangganya. Ia sengaja menggelar pesta yang bersamaan dengan acara pernikahan anaknya. "Suami saya mengeluh perutnya sakit dan matanya berkunang-kunang setelah pulang dari sana. Kami sempat bawa ke puskesmas, tapi, karena kondisinya yang cukup parah, ia kami bawah ke rumah sakit," katanya dengan mata sembab karena suaminya meninggal dunia. Ia mengaku tidak tahu persis minuman yang diminum suaminya saat pesta tersebut. Ia juga kaget hal ini menimpa suaminya, dan berharap agar suaminya bisa sembuh dan pulih seperti sedia kala. Namun, ia mengetahui pesta itu diadakan pada Minggu (15/1) malam. Suaminya sempat pulang, namun kondisinya langsung lemah dan meninggal dunia pada Senin (16/1) sore. Hingga kini, lima jenazah warga tersebut masih berada di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, untuk keperluan "visum et repertum".(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012