Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto, Jawa Timur kembali meluncurkan dua kelurahan bersih narkoba (bersinar) sebagai upaya menekan peredaran narkoba yang ada di kota setempat.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto M. Ali Kuncoro di Kota Mojokerto, Jumat, mengatakan tahun 2024 ini ada dua kelurahan yang diluncurkan sebagai kelurahan "Bersinar" setelah sebelumnya ada enam kelurahan "Bersinar" sejak tahun 2021 hingga 2023.
"Dua kelurahan itu adalah Kelurahan Wates dan Kelurahan Meri. Dengan demikian telah terbentuk delapan kelurahan Bersinar di Kota Mojokerto," katanya.
Ia mengatakan program seperti ini sangat bagus dan diharapkan ke depan semua kelurahan di Kota Mojokerto bisa menjadi kelurahan "Bersinar".
"Tinggal bagaimana kita berusaha memitigasi peredaran narkoba mulai dari tingkat bawah," ucapnya.
Ia mengatakan seluruh kelurahan diharapkan harus lebih menyadari dan bersiap menghadapi bahaya peredaran gelap narkoba yang semakin masif.
"Saya berharap pemberdayaan masyarakat mulai dari kelurahan harus ditingkatkan dan digalakkan. Jadi ini perangnya sudah sangat masif jangan sampai generasi muda yang kita miliki malah tidak bersiap untuk 2045, tetapi malah bermasalah dengan terjerumus kejahatan narkoba," ucapnya.
Menurutnya, komitmen perang melawan narkoba juga ditunjukkan pemkot dengan dilakukannya tes narkoba secara berkala bagi aparatur sipil negara (ASN) di Lingkungan Pemkot Mojokerto.
Baca juga: Pj Wali Kota Mojokerto ajak masyarakat jadi penyuluh antikorupsi
"Seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah kita lakukan tes narkoba, ke depan ASN juga akan kita lakukan tes narkoba sehingga bisa memastikan bahwa ASN yang ada di Kota Mojokerto benar-benar bersih terkait masalah narkoba," tuturnya.
Kepala BNN Kota Mojokerto Agus Sutanto mengatakan jangan sampai di Kota Mojokerto yang kecil kasus narkobanya masif. Upaya preventif harus terus dilakukan guna membentengi masyarakat dari bahaya narkoba.
"Dalam pembentukan Kelurahan Bersinar ini kita butuh dukungan seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk Pemkot Mojokerto, bagaimana bersama-sama kita selamatkan Kota Mojokerto ini menjadi kota yang Bersinar," ucapnya.
Sejak pertama Kelurahan Bersinar diluncurkan di Kota Mojokerto pada tahun 2021, Agus Susanto menyebut ada penurunan prevalensi kasus narkoba di Kota Mojokerto.
"Alhamdulillah dari tahun 2021 kita bentuk kelurahan Bersinar ada prevalensi yang menurun, oleh karena itu seluruh pemangku kepentingan harus bersama-sama berpartisipasi aktif dalam menurunkan prevalensi tersebut," ucapnya.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto M. Ali Kuncoro di Kota Mojokerto, Jumat, mengatakan tahun 2024 ini ada dua kelurahan yang diluncurkan sebagai kelurahan "Bersinar" setelah sebelumnya ada enam kelurahan "Bersinar" sejak tahun 2021 hingga 2023.
"Dua kelurahan itu adalah Kelurahan Wates dan Kelurahan Meri. Dengan demikian telah terbentuk delapan kelurahan Bersinar di Kota Mojokerto," katanya.
Ia mengatakan program seperti ini sangat bagus dan diharapkan ke depan semua kelurahan di Kota Mojokerto bisa menjadi kelurahan "Bersinar".
"Tinggal bagaimana kita berusaha memitigasi peredaran narkoba mulai dari tingkat bawah," ucapnya.
Ia mengatakan seluruh kelurahan diharapkan harus lebih menyadari dan bersiap menghadapi bahaya peredaran gelap narkoba yang semakin masif.
"Saya berharap pemberdayaan masyarakat mulai dari kelurahan harus ditingkatkan dan digalakkan. Jadi ini perangnya sudah sangat masif jangan sampai generasi muda yang kita miliki malah tidak bersiap untuk 2045, tetapi malah bermasalah dengan terjerumus kejahatan narkoba," ucapnya.
Menurutnya, komitmen perang melawan narkoba juga ditunjukkan pemkot dengan dilakukannya tes narkoba secara berkala bagi aparatur sipil negara (ASN) di Lingkungan Pemkot Mojokerto.
Baca juga: Pj Wali Kota Mojokerto ajak masyarakat jadi penyuluh antikorupsi
"Seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah kita lakukan tes narkoba, ke depan ASN juga akan kita lakukan tes narkoba sehingga bisa memastikan bahwa ASN yang ada di Kota Mojokerto benar-benar bersih terkait masalah narkoba," tuturnya.
Kepala BNN Kota Mojokerto Agus Sutanto mengatakan jangan sampai di Kota Mojokerto yang kecil kasus narkobanya masif. Upaya preventif harus terus dilakukan guna membentengi masyarakat dari bahaya narkoba.
"Dalam pembentukan Kelurahan Bersinar ini kita butuh dukungan seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk Pemkot Mojokerto, bagaimana bersama-sama kita selamatkan Kota Mojokerto ini menjadi kota yang Bersinar," ucapnya.
Sejak pertama Kelurahan Bersinar diluncurkan di Kota Mojokerto pada tahun 2021, Agus Susanto menyebut ada penurunan prevalensi kasus narkoba di Kota Mojokerto.
"Alhamdulillah dari tahun 2021 kita bentuk kelurahan Bersinar ada prevalensi yang menurun, oleh karena itu seluruh pemangku kepentingan harus bersama-sama berpartisipasi aktif dalam menurunkan prevalensi tersebut," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024