Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk meningkatkan komitmen pentingnya ekosistem mangrove bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
"Mangrove adalah benteng alami kita yang melindungi pesisir dari abrasi, banjir, dan badai. Selain itu, mangrove juga merupakan habitat penting bagi berbagai spesies, baik darat maupun laut, serta sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir," ujar Khofifah memperingati Hari Mangrove Sedunia di Surabaya, Jumat.
Hari Mangrove Sedunia diperingati setiap tanggal 26 Juli sejak tahun 2015, untuk meningkatkan kesadaran dan melindungi hutan bakau serta menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan laut. Mangrove memiliki peran vital dalam menyerap karbon dioksida sehingga membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
Khofifah menjelaskan bahwa di Jawa Timur telah berhasil melakukan konservasi hutan mangrove.
"Jawa Timur telah berhasil menanam dan memelihara lebih dari dua juta bibit mangrove dalam tiga tahun terakhir. Ini adalah hasil dari kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat," ujarnya.
Keberhasilan ini tidak hanya terlihat dari luasnya area hutan mangrove yang bertambah, tetapi juga dari peningkatan kualitas ekosistemnya.
Baca juga: Sambut HUT KRM, Pemkot Surabaya dan warga tanam ribuan mangrove
"Data menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati di kawasan mangrove Jawa Timur meningkat secara signifikan. Ini adalah bukti bahwa upaya kita memberikan hasil positif, baik untuk lingkungan maupun masyarakat yang bergantung pada ekosistem ini," ujarnya.
Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama itu juga mengakui berbagai tantangan yang dihadapi dalam upaya pelestarian mangrove, seperti konversi lahan untuk kepentingan industri dan pemukiman, pencemaran limbah, serta perubahan iklim.
"Namun, dengan kerja sama yang kuat dan kesadaran yang tinggi dari semua pihak, kita bisa mengatasi tantangan ini. Kami juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan konservasi, mulai dari penanaman bibit hingga pengawasan hutan mangrove," katanya.
Selain itu, Khofifah juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Masa depan ekosistem kita ada di tangan generasi muda. Oleh karena itu, edukasi lingkungan harus menjadi prioritas. Program edukasi mangrove di sekolah-sekolah dan kampus-kampus harus dimasifkan, bisa juga dalam bentuk lomba dan kegiatan kreatif untuk menarik minat anak muda terhadap konservasi mangrove," ucapnya.
Khofifah menegaskan komitmen jangka panjang dalam pelestarian mangrove. “Kami akan terus berupaya untuk memperkuat kebijakan perlindungan mangrove, meningkatkan pengawasan, dan memperluas area rehabilitasi. Ini adalah tugas kita bersama untuk memastikan bahwa ekosistem mangrove dapat terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur dan Indonesia untuk merayakan Hari Mangrove Sedunia dengan tindakan nyata.
"Mari kita jaga dan lestarikan hutan mangrove demi masa depan yang lebih baik. Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini, akan berdampak besar bagi lingkungan dan kehidupan kita di masa depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Mangrove adalah benteng alami kita yang melindungi pesisir dari abrasi, banjir, dan badai. Selain itu, mangrove juga merupakan habitat penting bagi berbagai spesies, baik darat maupun laut, serta sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir," ujar Khofifah memperingati Hari Mangrove Sedunia di Surabaya, Jumat.
Hari Mangrove Sedunia diperingati setiap tanggal 26 Juli sejak tahun 2015, untuk meningkatkan kesadaran dan melindungi hutan bakau serta menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan laut. Mangrove memiliki peran vital dalam menyerap karbon dioksida sehingga membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
Khofifah menjelaskan bahwa di Jawa Timur telah berhasil melakukan konservasi hutan mangrove.
"Jawa Timur telah berhasil menanam dan memelihara lebih dari dua juta bibit mangrove dalam tiga tahun terakhir. Ini adalah hasil dari kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat," ujarnya.
Keberhasilan ini tidak hanya terlihat dari luasnya area hutan mangrove yang bertambah, tetapi juga dari peningkatan kualitas ekosistemnya.
Baca juga: Sambut HUT KRM, Pemkot Surabaya dan warga tanam ribuan mangrove
"Data menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati di kawasan mangrove Jawa Timur meningkat secara signifikan. Ini adalah bukti bahwa upaya kita memberikan hasil positif, baik untuk lingkungan maupun masyarakat yang bergantung pada ekosistem ini," ujarnya.
Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama itu juga mengakui berbagai tantangan yang dihadapi dalam upaya pelestarian mangrove, seperti konversi lahan untuk kepentingan industri dan pemukiman, pencemaran limbah, serta perubahan iklim.
"Namun, dengan kerja sama yang kuat dan kesadaran yang tinggi dari semua pihak, kita bisa mengatasi tantangan ini. Kami juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan konservasi, mulai dari penanaman bibit hingga pengawasan hutan mangrove," katanya.
Selain itu, Khofifah juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam upaya pelestarian lingkungan.
"Masa depan ekosistem kita ada di tangan generasi muda. Oleh karena itu, edukasi lingkungan harus menjadi prioritas. Program edukasi mangrove di sekolah-sekolah dan kampus-kampus harus dimasifkan, bisa juga dalam bentuk lomba dan kegiatan kreatif untuk menarik minat anak muda terhadap konservasi mangrove," ucapnya.
Khofifah menegaskan komitmen jangka panjang dalam pelestarian mangrove. “Kami akan terus berupaya untuk memperkuat kebijakan perlindungan mangrove, meningkatkan pengawasan, dan memperluas area rehabilitasi. Ini adalah tugas kita bersama untuk memastikan bahwa ekosistem mangrove dapat terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur dan Indonesia untuk merayakan Hari Mangrove Sedunia dengan tindakan nyata.
"Mari kita jaga dan lestarikan hutan mangrove demi masa depan yang lebih baik. Setiap langkah kecil yang kita ambil hari ini, akan berdampak besar bagi lingkungan dan kehidupan kita di masa depan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024