Madiun - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, menyatakan apresiasinya terhadap mobil Gulirkan Energi Alternatif (GEA) buatan PT Industri Kereta Api (INKA) sebagai salah satu produk otomotif nasional. "Saya belum tahu apakah mobil GEA buatan INKA ini bisa disebut sebagai mobil nasional atau tidak. Saya sendiri tidak tahu kriteria mobil nasional seperti apa, namun yang pasti saya senang dengan hasil karya anak bangsa ini, karena Indonesia sudah saatnya bisa memproduksi mobil nasionalnya sendiri," ujar Dahlan Iskan saat berkunjung di Kantor INKA Kota Madiun, Jumat petang. Meski sama-sama berpeluang disebut mobil nasional, ia menilai mobil GEA sudah masuk dalam ranah industri dibandingkan dengan mobil Esemka yang saat ini sedang populer. Hal ini karena mobil GEA telah banyak diproduksi lebih dahulu hingga ratusan unit. "Berdasarkan laporan dari manajemen PT INKA, mobil GEA telah banyak mendapat pesanan dari koperasi angguna di Surabaya maupun Pemprov Sulawesi Selatan. Hal inilah yang akan kami lihat dan bahas ke depannya, sebab tidak mudah untuk menciptakan industri mobil nasional," terang dia. Ia menilai, untuk mendirikan industri mobil nasional dibutuhkan riset pasar dan uji coba pasar. Pihaknya berprinsip jika pasar bisa menerima baru dapat diproduksi secara besar-besaran. "Untuk proses pengembangan perlu dilakukan survei pasar. Jadi saat ini masih dikaji lebih dalam. Setelah ini kami akan membahasnya," ujar Dahlan. Sementara, Direktur Utama PT INKA, Roos Diatmoko, mengatakan, hingga tahun 2012 pesanan untuk memproduksi mobil GEA telah mencapai ratusan unit. Pesanan itu, di antaranya dari koperasi angguna di Surabaya sebanyak 250 unit dan pesanan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 250 unit. "Namun kami baru menyanggupi sebanyak 50 unit karena keterbatasan kemampuan produksi. Selain itu kami sedang menyiapkan bengkel produksi dan sekarang persiapannya sudah hampir 80 persen," tutur Roos. Mobil GEA sendiri merupakan mobil Indonesia yang dibuat oleh PT INKA berkapasitas 650 cc. Penamaan GEA tersebut adalah mengacu untuk menggunakan energi alternatif terkait dengan ancaman krisis energi. Program riset nasional yang ditujukan untuk membuat mobil nasional ini telah dimulai sejak tahun 2002. Ada beragam jenis mobil GEA yang diproduksi, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain mobil pribadi, PT INKA juga memproduksi mobil pikap dan kendaraan niaga yang disebut mobil toko atau moko. Mobil GEA ini dipasarkan dengan harga Rp60 juta per unit. Harga yang sangat murah itu diharapkan mampu dijangkau oleh masyarakat utamanya di kawasan pedesaan. Dalam kunjungannya di Kantor PT INKA, Dahkan Iskan juga menyempatkan diri mengendarai mobil GEA. Mobil tersebut dikendarainya dari Kantor PT INKA di Kota Madiun menuju Pondok Sabilul Muttaqin (PSM) yang berada di Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan. PSM punya kedekatan hubungan dengan keluarga besar Dahlan Iskan di Magetan. Kunjungan Dahlan di Kantor PT INKA juga dimanfaatkannya untuk pulang kampung di Magetan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012