Pelatih Timnas Australia U-19 Trevor Morgan memuji para pemain Myanmar yang terus berupaya menekan anak asuhnya meskipun hanya bermain dengan 10 orang, akibat kartu merah yang diberikan wasit kepada Phyo Pyae Sone.

"Upaya yang luar biasa. Mereka (Myanmar) berusaha memenangkan setiap bola. Mereka memiliki pertahanan yang kompak. Mereka berusaha mempersulit kami dan harus bertarung dengan 10 orang," ucap Trevor Morgan setelah pertandingan di Stadion Gelora 10 November Surabaya, Rabu.

Hal yang perlu dijadikan pembelajaran dalam gelaran Piala AFF U-19 ini, kata dia, bagaimana anak asuhnya bisa bersatu dan memanfaatkan setiap peluang untuk menang.

"Jadi, mereka selalu mendapatkan pembelajaran dan berusaha untuk menang. Dan para pemain selalu bisa mengambil keputusan dalam kondisi sulit. Ada yang bagus tapi ada juga yang buruk," ujarnya.

Jadi harapannya, makin banyak turnamen sejenis yang diikuti para pemainnya, maka akan terus mendapatkan pengalaman yang baik juga.

"Jadi turnamen ini bisa lebih banyak lagi. Karena para pemain akan belajar," katanya.

Saat ditanya awak media terkait laga semifinal, pelatih berusia 53 tahun itu enggan untuk bicara siapa yang akan dihadapi oleh anak asuhnya.

"Aku tidak tahu. Kami tidak menyalin permainan tim lain. Kami hanya fokus pada permainan kami sendiri," tuturnya.

Sementara itu, pelatih Timnas Myanmar U-19 Aung Naing mengapresiasi para pemainnya yang sudah berusaha keras meski hanya dengan 10 orang saat menghadapi Australia.

"Pertandingan hari ini kami menjalaninya dengan sangat baik. Saya mengapresiasi para pemain karena satu satu pemain berkurang (akibat kartu merah), tapi mereka berusaha semaksimal mungkin," ucap Aung Naing.

Selain itu dirinya juga memuji anak asuh Trevor Morgan yang bermain sangat disiplin, bahkan secara teknik Australia bermain lebih baik.

"Mereka melakukan pekerjaannya dengan baik, disiplinnya juga baik. Australia secara teknis sangat baik. Jadi kami bermain keras," katanya.

Aung Naing memperkirakan, kartu merah juga sebagai salah satu yang mempengaruhi perubahan anak asuhnya pada babak kedua.

"Ya, mungkin saja (kartu merah) itu juga. Secara teknis tidak ada dalam catatan kami, namun bisa saja terjadi. Menang atau kalah tergantung pada waktu, itu saja," ucapnya.

 

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Vicki Febrianto


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024