Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan pawai obor setiap peringatan 1 Muharram atau Tahun Baru Islam akan terus dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai tradisi menjaga kearifan lokal di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Hendy bersama Wakil Bupati Jember M Balya Firjaun Barlaman dan ribuan warga membawa obor pada peringatan Tahun Baru Islam 1446 Hijriah di Kabupaten Jember, Jumat (19/7) malam.
"Pawai obor merupakan tradisi kearifan lokal yang harus dipertahankan sampai kapanpun pada saat peringatan 1 Muharram," katanya dalam keterangan tertulis diterima di Jember, Sabtu.
Dia mengatakan pawai obor digelar Pemerintah Kabupaten Jember sebagai penanda pergantian tahun baru Islam 1446 Hijriah mendapat sambutan antusias masyarakat.
Baca juga: Komitmen Pemkab Jember cegah stunting dari hulu hingga hilir
"Saya mengapresiasi seluruh pihak yang telah ikut serta menyukseskan kegiatan pawai obor. Insyaallah yang hadir dalam kegiatan itu dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT," katanya.
Ia mengatakan pawai obor upaya untuk mengoreksi diri dalam hidup dan apabila tahun kemarin masih ada kekurangan, maka tahun ini harus menjadi lebih baik.
"Apa yang sudah kita lakukan pada tahun in harus lebih ditingkatkan. Jadi, harus lebih baik lagi tahun berikutnya dan keimanan juga perlu ditingkatkan," katanya.
Hendy menjelaskan pawai obor tersebut wujud kebersamaan di antara semua elemen masyarakat.
Mereka, katanya, merayakan Tahun Baru Islam di Kabupaten Jember dengan gembira.
"Itu juga sebagai tolak ukur dalam menjalin kebersamaan. Mudah-mudahan kebersamaan itu menjadi berkah untuk semuanya. Selain itu, semoga doa semua warga Jember diijabahi oleh Allah SWT. Amin," ujarnya.
Setelah melakukan pawai obor, Hendy beserta rombongan berjalan bersama menuju depan Pendapa Wahyawibawagraha untuk melanjutkan kegiatan doa bersama hingga larut malam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Hendy bersama Wakil Bupati Jember M Balya Firjaun Barlaman dan ribuan warga membawa obor pada peringatan Tahun Baru Islam 1446 Hijriah di Kabupaten Jember, Jumat (19/7) malam.
"Pawai obor merupakan tradisi kearifan lokal yang harus dipertahankan sampai kapanpun pada saat peringatan 1 Muharram," katanya dalam keterangan tertulis diterima di Jember, Sabtu.
Dia mengatakan pawai obor digelar Pemerintah Kabupaten Jember sebagai penanda pergantian tahun baru Islam 1446 Hijriah mendapat sambutan antusias masyarakat.
Baca juga: Komitmen Pemkab Jember cegah stunting dari hulu hingga hilir
"Saya mengapresiasi seluruh pihak yang telah ikut serta menyukseskan kegiatan pawai obor. Insyaallah yang hadir dalam kegiatan itu dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT," katanya.
Ia mengatakan pawai obor upaya untuk mengoreksi diri dalam hidup dan apabila tahun kemarin masih ada kekurangan, maka tahun ini harus menjadi lebih baik.
"Apa yang sudah kita lakukan pada tahun in harus lebih ditingkatkan. Jadi, harus lebih baik lagi tahun berikutnya dan keimanan juga perlu ditingkatkan," katanya.
Hendy menjelaskan pawai obor tersebut wujud kebersamaan di antara semua elemen masyarakat.
Mereka, katanya, merayakan Tahun Baru Islam di Kabupaten Jember dengan gembira.
"Itu juga sebagai tolak ukur dalam menjalin kebersamaan. Mudah-mudahan kebersamaan itu menjadi berkah untuk semuanya. Selain itu, semoga doa semua warga Jember diijabahi oleh Allah SWT. Amin," ujarnya.
Setelah melakukan pawai obor, Hendy beserta rombongan berjalan bersama menuju depan Pendapa Wahyawibawagraha untuk melanjutkan kegiatan doa bersama hingga larut malam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024