Pamekasan - Sebagian warga korban abrasi di sepanjang pesisir pantai utara di Desa Tolontoraja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Rabu malam, mulai mengungsi ke balai desa setempat. Kepala Desa Tolontoraja Didik Darmadi di Pamekasan, Rabu, mengaku terpaksa mengungsikan sebagian warga karena khawatir terhadap kondisi cuaca yang membuat air pasang disertai angin kencang dan ombak besar. "Makanya kami meminta agar sebaiknya mereka mengungsi, khawatir terjadi angin kencang di malam hari," katanya. Sekitar 20 keluarga hingga saat ini mengungsi ke Balai Desa Tolontoraja. Mereka adalah warga yang rumahnya di tepi pantai. Ia mengatakan, jumlah rumah warga di sepanjang pesisir pantai di Desa Tolontoraja yang rusak akibat abrasi pantai pada musim angin kencang dan ombak besar seperti saat ini sebanyak 68 unit. "Sebanyak 68 unit rumah warga yang rusak akibat tergerus abrasi pantai ini tersebar di tiga dusun," katanya. Tiga dusun itu, masing-masing Lebak Timur sebanyak 26 rumah, Lebak Barat 35 unit, dan Oro Timur tujuh unit. Jumlah rumah warga yang rusak akibat abrasi pantai pada musim angin kencang dan ombak besar di sepanjang pesisir laut Jawa di bagian utara Pulau Madura itu, katanya, berdasarkan pendataan sementara yang dilakukan aparat desa dan tim Tagana Kecamatan Pasean. Abrasi pantai di Desa Tolontoraja yang merusak rumah warga di sepanjang pesisir pantai itu akibat penambangan pasir liar oleh oknum warga. Pada masa lalu, jarak rumah mereka dengan bibir pantai sekitar 100 meter. Akan tetapi, setelah aktivitas penambangan pasir, jarak rumah mereka dengan bibir pantai tinggal sekitar lima meter. Jika terjadi angin kencang disertai ombak besar, air laut langsung menghantam rumah-rumah mereka. Tujuh di antara 68 rumah warga yang terdata rusak itu, saat ini roboh dan bahkan nyaris rata dengan tanah. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012