Blitar - Seorang anggota Kepolisian Resor Kota Blitar, Brigadir Satu Alex Chandra, terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Mardi Waluyo kota setempat, karena mengalami luka-luka setelah menjadi korban pengeroyokan.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Blitar AKP Lahuri, Rabu, mengatakan, pihaknya masih terus mendalami kasus ini dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengusut kejadian itu.
"Kami periksa ada enam saksi dalam kasus ini. Kami terus dalami motif sebenarnya dari pengeroyokan itu," katanya.
Sejumlah warga yang ditemui mengaku sempat melihat ada perkelahian antara Briptu Alex Chandra dengan sekitar enam orang yang tidak dikenal di depan rumahnya di Kelurahan Bendo, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar pada Selasa (10/1) malam.
Saat itu, Alex Chandra baru saja pulang dari bertugas dan masuk rumah. Sekitar enam orang yang tidak dikenali warga mengetuk pintu rumahnya dan langsung menghajar Alex begitu pintu terbuka.
"Ia dihajar ramai-ramai oleh orang-orang tersebut. Kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun, saat kejadian ia sempat minta tolong, namun warga takut mendekat," kata Sriyono, salah seorang warga.
"Secara fisik ciri-ciri mereka seperti anggota TNI, namun kami tidak tahu pasti. Yang jelas, mereka berambut cepak dan salah seorang di antaranya menggunakan atribut TNI," tambahnya.
Warga baru berani mendekati rumah korban setelah para pengeroyok pergi. Alex Chandra yang menderita luka di beberapa anggota tubuhnya seperti pelipis mata dan tangan, kemudian dibawa ke RSUD Mardi Waluyo untuk mendapatkan perawatan.
Polisi belum bisa memastikan adanya oknum anggota TNI yang terlibat dalam pengeroyokan itu. Kabarnya, korban sebelumnya sempat melerai sekelompok orang mabuk, namun tindakannya itu kemungkinan membuat mereka tersinggung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012