Presiden petahana AS Joe Biden tampaknya mulai menerima bahwa dirinya mungkin akan kalah melawan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat mendatang pada November 2024, lapor media New York Times.
New York Times, dengan mengutip beberapa orang yang dekat dengan Biden, melaporkan pula bahwa Biden juga tampaknya mulai memikirkan bahwa ia mungkin perlu keluar dari pilpres tersebut.
Laporan pemberitaan itu mengutip pada Kamis (18/7) dari seseorang yang dekat dengan Biden bahwa Presiden AS itu masih belum memutuskan untuk mundur dari ajang pilpres.
Namun, surat kabar tersebut mengutip dari sumber lainnya yang menyatakan bahwa Biden tampaknya "mulai menerima kenyataan".
Untuk itu, masih menurut sumber itu, tidak mengherankan bila ke depannya Biden bakal membuat pengumuman untuk mendukung Wakil Presiden AS Kamala Harris sebagai pengganti dirinya.
Pada saat yang sama, surat kabar tersebut mengutip sejumlah pejabat Gedung Putih yang mengatakan bahwa Biden tidak akan mundur dari pencalonan. Mereka dilaporkan menolak laporan media, dan menyebutnya sebagai "kampanye kebocoran terkoordinasi" yang dilakukan para pemimpin Partai Demokrat untuk meningkatkan tekanan terhadap Biden.
NBC News melaporkan pada Kamis dengan mengutip sumber-sumber bahwa dunia politik Biden sedang runtuh karena sekutu-sekutunya baik secara terbuka maupun pribadi telah memintanya untuk mundur, serta sumbangan besar untuk kampanyenya pun merosot tajam.
"Kita sudah mendekati akhir," ungkap seseorang yang dekat dengan Biden kepada stasiun televisi tersebut.
Sumber tersebut dilaporkan menambahkan bahwa Biden mendekati titik di mana sang presiden tidak bisa kembali lagi.
Laporan tersebut mengutip pula seseorang yang mengetahui proyeksi yang menyebutkan bahwa tim kampanye Biden sekarang hanya memperkirakan akan mengumpulkan 25 persen dari dana donor besar yang semula diproyeksikan akan terkumpul pada Juli.
Media penyiaran itu melaporkan pekan lalu bahwa tim kampanye Biden diam-diam melakukan jajak pendapat mengenai kelayakan Harris melawan Trump di tengah seruan agar presiden AS tersebut mundur dari pencalonan.
Sedangkan Washington Post melaporkan pada Kamis, dengan mengutip tiga pejabat Partai Demokrat, bahwa Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan kepada beberapa anggota DPR dari Partai Demokrat bahwa dia yakin Biden dapat segera dibujuk untuk mundur dari pencalonan di tengah keraguan serius berbagai kalangan mengenai kans Biden dalam memenangkan pemilu.
Media juga melaporkan bahwa para pembantu Pelosi menolak untuk membahas pembicaraannya dengan rekan-rekannya, dan menganggap media "membuat hiruk-pikuk" tentang diskusinya dengan Biden.
Banyak anggota Partai Demokrat yang meminta Biden untuk mengakhiri kampanyenya dan memilih calon alternatif menyusul kinerja buruk dalam debat melawan Trump bulan lalu.
Tim kampanye Biden mengemukakan bahwa mereka tidak merencanakan adanya skenario pada masa mendatang di mana Biden bukanlah calon presiden dari Partai Demokrat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
New York Times, dengan mengutip beberapa orang yang dekat dengan Biden, melaporkan pula bahwa Biden juga tampaknya mulai memikirkan bahwa ia mungkin perlu keluar dari pilpres tersebut.
Laporan pemberitaan itu mengutip pada Kamis (18/7) dari seseorang yang dekat dengan Biden bahwa Presiden AS itu masih belum memutuskan untuk mundur dari ajang pilpres.
Namun, surat kabar tersebut mengutip dari sumber lainnya yang menyatakan bahwa Biden tampaknya "mulai menerima kenyataan".
Untuk itu, masih menurut sumber itu, tidak mengherankan bila ke depannya Biden bakal membuat pengumuman untuk mendukung Wakil Presiden AS Kamala Harris sebagai pengganti dirinya.
Pada saat yang sama, surat kabar tersebut mengutip sejumlah pejabat Gedung Putih yang mengatakan bahwa Biden tidak akan mundur dari pencalonan. Mereka dilaporkan menolak laporan media, dan menyebutnya sebagai "kampanye kebocoran terkoordinasi" yang dilakukan para pemimpin Partai Demokrat untuk meningkatkan tekanan terhadap Biden.
NBC News melaporkan pada Kamis dengan mengutip sumber-sumber bahwa dunia politik Biden sedang runtuh karena sekutu-sekutunya baik secara terbuka maupun pribadi telah memintanya untuk mundur, serta sumbangan besar untuk kampanyenya pun merosot tajam.
"Kita sudah mendekati akhir," ungkap seseorang yang dekat dengan Biden kepada stasiun televisi tersebut.
Sumber tersebut dilaporkan menambahkan bahwa Biden mendekati titik di mana sang presiden tidak bisa kembali lagi.
Laporan tersebut mengutip pula seseorang yang mengetahui proyeksi yang menyebutkan bahwa tim kampanye Biden sekarang hanya memperkirakan akan mengumpulkan 25 persen dari dana donor besar yang semula diproyeksikan akan terkumpul pada Juli.
Media penyiaran itu melaporkan pekan lalu bahwa tim kampanye Biden diam-diam melakukan jajak pendapat mengenai kelayakan Harris melawan Trump di tengah seruan agar presiden AS tersebut mundur dari pencalonan.
Sedangkan Washington Post melaporkan pada Kamis, dengan mengutip tiga pejabat Partai Demokrat, bahwa Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan kepada beberapa anggota DPR dari Partai Demokrat bahwa dia yakin Biden dapat segera dibujuk untuk mundur dari pencalonan di tengah keraguan serius berbagai kalangan mengenai kans Biden dalam memenangkan pemilu.
Media juga melaporkan bahwa para pembantu Pelosi menolak untuk membahas pembicaraannya dengan rekan-rekannya, dan menganggap media "membuat hiruk-pikuk" tentang diskusinya dengan Biden.
Banyak anggota Partai Demokrat yang meminta Biden untuk mengakhiri kampanyenya dan memilih calon alternatif menyusul kinerja buruk dalam debat melawan Trump bulan lalu.
Tim kampanye Biden mengemukakan bahwa mereka tidak merencanakan adanya skenario pada masa mendatang di mana Biden bukanlah calon presiden dari Partai Demokrat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024