Sebanyak 200 tim mendaftar sayembara untuk mendesain kawasan eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) yang dibuka sejak 18 Juni hingga 8 Agustus 2024.
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Iman Krestian, di Surabaya, Selasa, mengatakan tim peserta sayembara tidak hanya berasal dari kota setempat, namun juga dari Jakarta dan Kalimantan.
"Peserta sayembara masih bisa bertambah sampai nanti batas pengumpulan karya dan 200 peserta di luar ekspektasi, kemungkinan yang ikut bisa sampai sekitar 800an," kata Iman.
Soal desain perencanaan tata ruang, pemkot memberikan keleluasaan kepada para peserta sayembara menuangkan ide dan kreativitasnya tetapi tetap mempertahankan nuansa tempo dulu yang menyesuaikan kondisi di era modern.
"Harapan kami ada masukan terkait kemudahan realisasi dan aktivitas baru yang menarik investor ke sini," ujarnya.
Namun pemkot tempat memberikan acuan dasar, yakni desain rancangan tata ruang harus menggambarkan keseluruhan kawasan yang dibagi ke dalam empat lokasi, yakni Hi-Tech Mal, ruang terbuka untuk pameran di eks lahan TRS, kolam renang, dan eks THR sebagai ruang multifungsi.
"Blok eks kawasan THR dibuat untuk sport dan entertaintment. Di sini nanti yang Pak Wali ingin menjadi tempat konser bertaraf Internasional," ucapnya.
Salah satu juri sayembara desain eks THR-TRS Retno Hastijanti menjelaskan penilaian dibagi ke dalam dua tahap, yakni kelengkapan administrasi dan ide rancangan masing-masing peserta.
Kemudian, aspek penilaian mengacu pada kebutuhan Kota Surabaya di masa kini hingga kemudahan realisasi bangunan.
"Karena desain bukan dibuat di lahan yang kosong tapi sudah terbentuk lingkungan di sana, setiap lingkungan punya potensi masing-masing," ucap Retno.
Penilaian atau penjurian juga memperhatikan keterkaitan desain dengan Kota Lama Surabaya yang berawal dari pusat perdagangan.
"Kota Lama di Surabaya berbeda dengan Semarang atau Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan. Kalau di Surabaya adalah pusat perdagangan, tempat pameran atau industri yang dipadukan dengan hiburan rakyat," katanya.
Diketahui pengumuman pemenang Sayembara dilakukan pada awal September 2024. Adapun Juara I akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp50.000.000, Juara II sebesar Rp15.000.000, Juara III sebesar Rp10.000.000, serta Juara Favorit mendapatkan uang tunai sebesar Rp5.000.000.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Iman Krestian, di Surabaya, Selasa, mengatakan tim peserta sayembara tidak hanya berasal dari kota setempat, namun juga dari Jakarta dan Kalimantan.
"Peserta sayembara masih bisa bertambah sampai nanti batas pengumpulan karya dan 200 peserta di luar ekspektasi, kemungkinan yang ikut bisa sampai sekitar 800an," kata Iman.
Soal desain perencanaan tata ruang, pemkot memberikan keleluasaan kepada para peserta sayembara menuangkan ide dan kreativitasnya tetapi tetap mempertahankan nuansa tempo dulu yang menyesuaikan kondisi di era modern.
"Harapan kami ada masukan terkait kemudahan realisasi dan aktivitas baru yang menarik investor ke sini," ujarnya.
Namun pemkot tempat memberikan acuan dasar, yakni desain rancangan tata ruang harus menggambarkan keseluruhan kawasan yang dibagi ke dalam empat lokasi, yakni Hi-Tech Mal, ruang terbuka untuk pameran di eks lahan TRS, kolam renang, dan eks THR sebagai ruang multifungsi.
"Blok eks kawasan THR dibuat untuk sport dan entertaintment. Di sini nanti yang Pak Wali ingin menjadi tempat konser bertaraf Internasional," ucapnya.
Salah satu juri sayembara desain eks THR-TRS Retno Hastijanti menjelaskan penilaian dibagi ke dalam dua tahap, yakni kelengkapan administrasi dan ide rancangan masing-masing peserta.
Kemudian, aspek penilaian mengacu pada kebutuhan Kota Surabaya di masa kini hingga kemudahan realisasi bangunan.
"Karena desain bukan dibuat di lahan yang kosong tapi sudah terbentuk lingkungan di sana, setiap lingkungan punya potensi masing-masing," ucap Retno.
Penilaian atau penjurian juga memperhatikan keterkaitan desain dengan Kota Lama Surabaya yang berawal dari pusat perdagangan.
"Kota Lama di Surabaya berbeda dengan Semarang atau Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan. Kalau di Surabaya adalah pusat perdagangan, tempat pameran atau industri yang dipadukan dengan hiburan rakyat," katanya.
Diketahui pengumuman pemenang Sayembara dilakukan pada awal September 2024. Adapun Juara I akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp50.000.000, Juara II sebesar Rp15.000.000, Juara III sebesar Rp10.000.000, serta Juara Favorit mendapatkan uang tunai sebesar Rp5.000.000.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024