Ketua pelaksana (PIC) ASEAN University Games (AUG) 2024 Prof Dr Nurhasan menyatakan gelaran kompetisi antar mahasiswa dua tahunan berjalan lancar, aman dan sukses di semua venue, baik di Surabaya maupun Malang.
"Semua itu, tidak lepas dari komitmen semua pihak yang terlibat dalam AUG, baik sebagai penyelenggara, panitia, atlet, pelatih, volunteer, dan pihak-pihak terkait lainnya," katanya di sela penutupan AUG 2024 di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, Sabtu.
Berkat dukungan dan komitmen seluruh pihak, lanjutnya, AUG 2024 tersebut bisa terlaksana dengan sukses, meskipun di atas lapangan para atlet bersaing sengit dan kompetitif.
"Tetapi semua keren, sudah menjunjung tinggi sportivitas dan ada rasa kekeluargaan yang tercipta sesuai semangat yang tercermin dalam tema AUG kali ini yaitu Unity in Diversity," ucap Cak Hasan, sapaan akrabnya.
Cak Hasan menambahkan, ada sekitar 1.380 atlet dan 497 ofisial serta pelatih yang terlibat dalam pekan olahraga mahasiswa negara ASEAN itu dan hampir tidak ada permasalahan yang berarti.
"Kesuksesan juga didasarkan pada empat aspek penting yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses pemberdayaan ekonomi masyarakat dan sukses dari aspek kolaborasi antar perguruan tinggi, antar negara anggota ASEAN," ujarnya.
Selain itu, Cak Hasan menekankan, sepanjang sejarah penyelenggaraan AUG, baru kali ini melibatkan sembilan perguruan tinggi sebagai venue cabang olahraga, bahkan di dua kota sekaligus yaitu Surabaya dan Malang.
"Hal ini menunjukkan aspek kolaborasi yang baik seluruh pihak yang terlibat, juga menjadi wujud dari Unity in Diversity atau bersama dalam keberagaman itu sendiri," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan Pimpinan Pusat Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (PP BAPOMI) Mu'arifin menambahkan dari 11 negara yang terlibat dalam perebutan 250 medali pada 21 cabang olahraga yang dipertandingkan, kontingen tuan rumah menjadi juara umum dengan mengoleksi 126 medali emas, 97 perak dan 71 perunggu.
Pada posisi kedua, kata dia, disusul delegasi Gajah Putih, Thailand dengan perolehan 52 medali emas, 49 perak dan 29 perunggu.
"Posisi ketiga, tim Negeri Jiran dengan perolehan 37 emas, 47 perak dan 61 perunggu. Posisi keempat diduduki kontingen Vietnam dengan mengoleksi 12 emas, sembilan perak dan lima perunggu," katanya.
Selanjutnya, posisi kelima ditempati Singapura setelah berhasil mengumpulkan 11 medali emas, 27 perak dan 35 perunggu. Pada posisi keenam, Filipina dengan koleksi tiga medali emas, tiga perak dan sembilan perunggu.
Kemudian, posisi ketujuh ada kontingen Laos dengan perolehan tiga medali emas, dua perak dan enam perunggu.
"Setelah itu, posisi kedelapan, Myanmar berhasil membawa pulang dua emas, delapan perak dan satu perunggu, berikutnya Kamboja dengan koleksi satu medali emas, lima perak dan tiga perunggu," katanya.
Lalu, kontingen Brunei Darussalam membawa pulang satu medali emas dan terakhir Timor Leste dengan perolehan satu perak dan sembilan perunggu.
"Selamat, semua kontingen berhasil membawa pulang medali untuk negaranya masing-masing," ucap pria yang juga sebagai dosen Universitas Negeri Malang tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Semua itu, tidak lepas dari komitmen semua pihak yang terlibat dalam AUG, baik sebagai penyelenggara, panitia, atlet, pelatih, volunteer, dan pihak-pihak terkait lainnya," katanya di sela penutupan AUG 2024 di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, Sabtu.
Berkat dukungan dan komitmen seluruh pihak, lanjutnya, AUG 2024 tersebut bisa terlaksana dengan sukses, meskipun di atas lapangan para atlet bersaing sengit dan kompetitif.
"Tetapi semua keren, sudah menjunjung tinggi sportivitas dan ada rasa kekeluargaan yang tercipta sesuai semangat yang tercermin dalam tema AUG kali ini yaitu Unity in Diversity," ucap Cak Hasan, sapaan akrabnya.
Cak Hasan menambahkan, ada sekitar 1.380 atlet dan 497 ofisial serta pelatih yang terlibat dalam pekan olahraga mahasiswa negara ASEAN itu dan hampir tidak ada permasalahan yang berarti.
"Kesuksesan juga didasarkan pada empat aspek penting yaitu sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses pemberdayaan ekonomi masyarakat dan sukses dari aspek kolaborasi antar perguruan tinggi, antar negara anggota ASEAN," ujarnya.
Selain itu, Cak Hasan menekankan, sepanjang sejarah penyelenggaraan AUG, baru kali ini melibatkan sembilan perguruan tinggi sebagai venue cabang olahraga, bahkan di dua kota sekaligus yaitu Surabaya dan Malang.
"Hal ini menunjukkan aspek kolaborasi yang baik seluruh pihak yang terlibat, juga menjadi wujud dari Unity in Diversity atau bersama dalam keberagaman itu sendiri," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan Pimpinan Pusat Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (PP BAPOMI) Mu'arifin menambahkan dari 11 negara yang terlibat dalam perebutan 250 medali pada 21 cabang olahraga yang dipertandingkan, kontingen tuan rumah menjadi juara umum dengan mengoleksi 126 medali emas, 97 perak dan 71 perunggu.
Pada posisi kedua, kata dia, disusul delegasi Gajah Putih, Thailand dengan perolehan 52 medali emas, 49 perak dan 29 perunggu.
"Posisi ketiga, tim Negeri Jiran dengan perolehan 37 emas, 47 perak dan 61 perunggu. Posisi keempat diduduki kontingen Vietnam dengan mengoleksi 12 emas, sembilan perak dan lima perunggu," katanya.
Selanjutnya, posisi kelima ditempati Singapura setelah berhasil mengumpulkan 11 medali emas, 27 perak dan 35 perunggu. Pada posisi keenam, Filipina dengan koleksi tiga medali emas, tiga perak dan sembilan perunggu.
Kemudian, posisi ketujuh ada kontingen Laos dengan perolehan tiga medali emas, dua perak dan enam perunggu.
"Setelah itu, posisi kedelapan, Myanmar berhasil membawa pulang dua emas, delapan perak dan satu perunggu, berikutnya Kamboja dengan koleksi satu medali emas, lima perak dan tiga perunggu," katanya.
Lalu, kontingen Brunei Darussalam membawa pulang satu medali emas dan terakhir Timor Leste dengan perolehan satu perak dan sembilan perunggu.
"Selamat, semua kontingen berhasil membawa pulang medali untuk negaranya masing-masing," ucap pria yang juga sebagai dosen Universitas Negeri Malang tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024