Sebanyak 849 siswa TK/RA, SD, SMP, SMA, dan santri pesantren/panti asuhan Khadijah Surabaya dinyatakan lulus uji kompetensi Al-Quran yakni 491 siswa lulus dalam tartil/baca dan 358 siswa lulus dalam tahfidz/hafalan.
 
Ratusan siswa yang dinyatakan lulus uji kompetensi Al-Quran itu dikukuhkan oleh Ketua Umum Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YPTSNU) Khadijah Surabaya Prof. DR. Ridlwan Nasir, MA., dalam Gebyar Prestasi Al-Quran di Islamic Centre, Surabaya, Selasa.
 
Pengukuhan secara simbolis dengan pemberian syahadah kepada perwakilan masing-masing unit pendidikan YPTSNU "Khadijah" Surabaya itu disaksikan Direktur Bil Qolam Pusat K.H.M. Anas Basori, Lc., MA., (koordinator penguji), Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya K.H.A Dzulhilmi Ghozali, dan Wakil Walimurid DR. Moch Choirul Arif, SAg., M.Fil.I (Dekan FKD UINSA).
 
Selain syahadah, pengukuhan juga ditandai dengan pembacaan Ikrar Gebyar Prestasi Al-Quran, diantaranya ikrar untuk istiqomah membaca Al-Quran setiap hari serta hormat pada orang tua/guru.
 
"Laksanakan ikrar untuk setiap hari akan istiqomah membaca Al-Quran, karena bacaan Al-Quran akan menyucikan hati. Setiap manusia itu memiliki potensi baik dan potensi jelek yang selalu mendampingi, maka bacaan Al-Qur'an akan membuat potensi jelek tidak muncul," kata K.H.M. Anas Basori.
 
Baca juga: Mahasiswa UMM rancang aplikasi permudah pembelajaran Alquran di TPQ
 
Koordinator penguji kompetensi Al-Quran yang juga putra pengasuh PIQ Malang K.H. Bashori Alwi itu menambahkan Al-Quran juga akan memberi syafaat kepada pembacanya dengan menyelamatkan kehidupan akhiratnya.

"Yang membanggakan itu, saat kami melakukan uji kompetensi, banyak guru yang membantu mengawasi," katanya.
 
Dalam "Gebyar Prestasi Al-Qur'an" (GPQ) yang juga dimeriahkan dengan penampilan empat siswa "Jawara Santri Fest 2023" secara acak/undian itu, Wakil Walimurid DR Moch Choirul Arif SAg M.Fil.I mengaku GPQ membuat hatinya ayem/sejuk sebagai orang tua siswa.
 
"Terima kasih kepada pengurus, penguji, dan guru di sini, karena kami merasa ayem dan bangga dengan anak yang bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar serta sanad-nya juga jelas. Ini (baca Al-Qur'an) prestasi yang luar biasa, bukan hanya akademik," katanya.
 
Sementara itu, Ketua umum YPTSNU Prof. Ridlwan Nasir menegaskan bahwa Al-Quran dan shalat itu penting untuk mencegah kemungkaran. "Ada 8.000-an anak yang terjebak judi online, maka Al-Quran dan shalat itu antisipasinya," katanya.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024