Petani hortikultura yang tergabung dalam Kelompok Tani Wono Lestari di Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur berhasil melakukan panen raya cabai guna mendukung kemandirian pangan di wilayah setempat.
"Jenis cabai yang kami tanam di sini adalah lombok desa. Perawatannya mudah dan tidak memerlukan banyak pestisida, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi sehari-hari," ujar anggota Kelompok Tani Wono Lestari Andri, Sabtu.
Menurut dia, kelompok taninya menanam cabai sejak dua bulan lalu di lahan di lereng Pegunungan Wilis seluas seperempat hektare dan merasa puas dengan hasilnya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Madiun atas bantuan bibit cabai dan pupuk yang diberikan kepada kelompoknya.
"Terima kasih atas bantuan bibit dan usaha lainnya yang sangat membantu petani di sini. Selain untuk kebutuhan, hasil panen cabai juga bisa dijual," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sumanto mengatakan Pemkab Madiun memang menggelar Gerakan Tanam Cabai yang dimulai Maret lalu dengan membagikan ribuan bibit tanaman cabai ke puluhan perwakilan kelompok tani setempat guna mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan.
"Fokus kita memang pada komoditas cabai. Itu karena cabai adalah salah satu penyumbang inflasi tertinggi selama ini. Berkali-kali harga cabai rawit dan cabai jenis lain harganya tinggi, sehingga menjadi prioritas kami," kata Sumanto.
Dengan Gerakan Tanam Cabai di pekarangan, harapannya jika sewaktu-waktu ada lonjakan harga cabai, maka minimal kebutuhan cabai untuk keluarga bisa dipenuhi dari kebun sendiri atau kelompok tani sekitar.
"Sehingga ketahanan pangan dan kedaulatan pangan di Kabupaten Madiun akan tercapai," lanjut Sumanto.
Pihaknya ingin agar capaian Kelompok Tani Wono Lestari dapat ditiru oleh kelompok tani lainnya, sehingga kemandirian pangan di wilayah setempat akan komoditas cabai dapat terwujud.
Sesuai data, sasaran Gerakan Menanam Cabai adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kelompok tani hortikultura. Untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) berjumlah 34 kelompok di enam kecamatan. Masing-masing KWT mendapatkan sekitar 350 bibit cabai siap tanam.
Sedangkan kelompok tani hortikultura ada 37 kelompok di sembilan kecamatan yang mendapatkan bantuan benih cabai, dengan masing-masing kelompok menerima sebanyak 228 bungkus benih cabai.
Tak hanya benih, untuk kelompok tani juga diberikan bantuan pupuk NPK sebanyak 5.700 kilogram dan mulsa plastik sebanyak 152 buah. Jadi total penerima bantuan bibit dan benih cabai ada 71 kelompok yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Jenis cabai yang kami tanam di sini adalah lombok desa. Perawatannya mudah dan tidak memerlukan banyak pestisida, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi sehari-hari," ujar anggota Kelompok Tani Wono Lestari Andri, Sabtu.
Menurut dia, kelompok taninya menanam cabai sejak dua bulan lalu di lahan di lereng Pegunungan Wilis seluas seperempat hektare dan merasa puas dengan hasilnya.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Madiun atas bantuan bibit cabai dan pupuk yang diberikan kepada kelompoknya.
"Terima kasih atas bantuan bibit dan usaha lainnya yang sangat membantu petani di sini. Selain untuk kebutuhan, hasil panen cabai juga bisa dijual," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sumanto mengatakan Pemkab Madiun memang menggelar Gerakan Tanam Cabai yang dimulai Maret lalu dengan membagikan ribuan bibit tanaman cabai ke puluhan perwakilan kelompok tani setempat guna mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan.
"Fokus kita memang pada komoditas cabai. Itu karena cabai adalah salah satu penyumbang inflasi tertinggi selama ini. Berkali-kali harga cabai rawit dan cabai jenis lain harganya tinggi, sehingga menjadi prioritas kami," kata Sumanto.
Dengan Gerakan Tanam Cabai di pekarangan, harapannya jika sewaktu-waktu ada lonjakan harga cabai, maka minimal kebutuhan cabai untuk keluarga bisa dipenuhi dari kebun sendiri atau kelompok tani sekitar.
"Sehingga ketahanan pangan dan kedaulatan pangan di Kabupaten Madiun akan tercapai," lanjut Sumanto.
Pihaknya ingin agar capaian Kelompok Tani Wono Lestari dapat ditiru oleh kelompok tani lainnya, sehingga kemandirian pangan di wilayah setempat akan komoditas cabai dapat terwujud.
Sesuai data, sasaran Gerakan Menanam Cabai adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kelompok tani hortikultura. Untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) berjumlah 34 kelompok di enam kecamatan. Masing-masing KWT mendapatkan sekitar 350 bibit cabai siap tanam.
Sedangkan kelompok tani hortikultura ada 37 kelompok di sembilan kecamatan yang mendapatkan bantuan benih cabai, dengan masing-masing kelompok menerima sebanyak 228 bungkus benih cabai.
Tak hanya benih, untuk kelompok tani juga diberikan bantuan pupuk NPK sebanyak 5.700 kilogram dan mulsa plastik sebanyak 152 buah. Jadi total penerima bantuan bibit dan benih cabai ada 71 kelompok yang tersebar di 15 kecamatan di Kabupaten Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024