Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur kembali mengangkat karakter animasi bertema reog kendang sebagai maskot pilkada setempat pada 2024.
"Untuk maskot pilkada masih menggunakan maskot reog kendang yang lama dengan sedikit modifikasi," kata Ketua Komisioner KPU Tulungagung, M. Lutfi Burhani di Tulungagung, Jumat.
Maskot dimaksud berupa gambar kartun yang mengenakan atribut penari reog kendang.
Modifikasi dilakukan pada posisi dan gaya pada tampilan kartun terkini, sedangkan aksesoris hampir serupa dengan maskot edisi pilkada sebelumnya.
Untuk penentuan maskot menggunakan dua metode, yaitu metode sayembara dan metode penunjukan.
"Reog kendang merupakan alat musik khas Tulungagung, dan kita berkomitmen untuk turut serta melestarikan budaya dan seni di Tulungagung," ujarnya.
Peluncuran jingle dan maskot pilkada diselenggarakan pada Kamis (27/6) malam di GOR Lembupeteng, Tulungagung.
Peluncuran dihadiri oleh forkopimda dan petugas pilkada dari tingkat desa hingga Komisioner KPU.
Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno yang menghadiri acara itu mengatakan tahapan pilkada sudah dimulai.
Menurut Heru peluncuran Jingle dan maskot Pilkada merupakan pemantapan tahapan pilkada.
Khusus untuk Pilgub mengusung jargon "Seneng Bareng" sedang untuk Pilkada Tulungagung mengambil jargon “Mengkung Sengkuyung".
"Artinya ada semangat pelaksanaan pesta demokrasi harus didukung oleh semua pihak, baik masya maupun pemerintah," jelasnya.
Heru mengatakan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada diharapkan bisa meningkat, minimal sama dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam pilpres dan pileg di Februari 2024 lalu.
"Saya akan terus berkomunikasi dengan KPU agar tahapan bisa tercapai," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Untuk maskot pilkada masih menggunakan maskot reog kendang yang lama dengan sedikit modifikasi," kata Ketua Komisioner KPU Tulungagung, M. Lutfi Burhani di Tulungagung, Jumat.
Maskot dimaksud berupa gambar kartun yang mengenakan atribut penari reog kendang.
Modifikasi dilakukan pada posisi dan gaya pada tampilan kartun terkini, sedangkan aksesoris hampir serupa dengan maskot edisi pilkada sebelumnya.
Untuk penentuan maskot menggunakan dua metode, yaitu metode sayembara dan metode penunjukan.
"Reog kendang merupakan alat musik khas Tulungagung, dan kita berkomitmen untuk turut serta melestarikan budaya dan seni di Tulungagung," ujarnya.
Peluncuran jingle dan maskot pilkada diselenggarakan pada Kamis (27/6) malam di GOR Lembupeteng, Tulungagung.
Peluncuran dihadiri oleh forkopimda dan petugas pilkada dari tingkat desa hingga Komisioner KPU.
Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno yang menghadiri acara itu mengatakan tahapan pilkada sudah dimulai.
Menurut Heru peluncuran Jingle dan maskot Pilkada merupakan pemantapan tahapan pilkada.
Khusus untuk Pilgub mengusung jargon "Seneng Bareng" sedang untuk Pilkada Tulungagung mengambil jargon “Mengkung Sengkuyung".
"Artinya ada semangat pelaksanaan pesta demokrasi harus didukung oleh semua pihak, baik masya maupun pemerintah," jelasnya.
Heru mengatakan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada diharapkan bisa meningkat, minimal sama dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam pilpres dan pileg di Februari 2024 lalu.
"Saya akan terus berkomunikasi dengan KPU agar tahapan bisa tercapai," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024