Salah satu anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Kawasan Industri Gresik (KIG) bekerja sama dengan Utomodeck Group membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap dan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), dengan nilai investasi sebesar Rp300 miliar, dan menghasilkan kapasitas listrik sebesar 100 megawatt.

Direktur Utama PT Kawasan Industri Gresik Setyo Nugroho Haribowo di Surabaya, Kamis, mengatakan sebagai tahap awal, PLTS dan SPKLU akan dibangun di Kecamatan Kebomas dan rencana pembangunannya ditargetkan sekitar 10 persen dari kapasitas yang ditargetkan.

"Pembangunannya akan melihat kemampuan dan pasarnya seperti apa. Utomodeck ini sudah bekerjasama dengan beberapa pihak. Artinya, kapasitas dan kapabilitas perusahaan ini sudah tidak diragukan lagi," katanya.

Setyo menilai, pembangunan PLTS dan SPKLU tersebut memiliki peluang yang sangat besar jika dibangun di atas lahan sebesar 140 hektare di kawasannya.

“Untuk tahap awal ini kan masih fokus di Gresik dulu kemudian menyusul nanti di Tuban. Di sana, kami punya 233 hektare. Saya rasa, bisnis ini sangat tepat sekali nantinya di tahap awal itu, SPKLUnya akan diperuntukkan untuk karyawan dan tenan,” ujarnya.

Sementara itu, Managing Director Utomodeck Group Anthony Utomo mengatakan pembangunan SPKLU dan PLTS tersebut akan menjadi ikhtiar dari kawasan yang ingin menuju kawasan industri rendah karbon.

"Saat ini banyak perusahaan yang akhirnya dituntut oleh pembeli agar bisa menurunkan  emisi karbon yang dihasilkan oleh pabrikan," katanya.

Meski saat ini, lanjutnya, SPKLU itu diperuntukkan kepada tenan atau karyawan, tetapi masyarakat ke depannya bisa memanfaatkan layanan tersebut.

"Masyarakat yang memiliki kendaraan listrik bisa melakukan pengisian daya tanpa harus memasang home charging. Apalagi, saat ini di Gresik belum ada tempat pengisian yang ultrafast. KIG inilah yang menjadi perusahaan pertama yang menyediakan SPKLU ultrafast pertama di Gresik," ujarnya.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : A Malik Ibrahim


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024