PT Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus memastikan satu unit truk tangki BBM Nopol N-9731-UF yang terbakar di ruas tol Ngawi-Kertosono KM 580 Kabupaten Ngawi, Jawa Timur langsung ditangani oleh tim penanggulangan Pertamina dan Damkar setempat.
Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Ahad Rahedi dalam keterangannya di Ngawi, Selasa mengatakan truk BBM milik PT Sinar Wahana Surya tersebut dilaporkan terbakar pada Selasa sore sekitar pukul 18.40 WIB. Saat itu, truk sedang dalam pengiriman untuk melakukan pengisian produk BBM.
"Situasi di lokasi sudah dapat dipadamkan, dan nantinya akan dilakukan peninjauan yang akan memberikan informasi yang lebih detail terkait dugaan penyebab percikan api yang kemudian membesar dan membakar mobil tangki tersebut," ujar Ahad.
Menurutnya, saat ini pelayanan distribusi BBM dari Fuel Terminal (FT) Madiun tidak terganggu akibat dampak insiden tersebut. Pertamina bersama Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi sudah berkoordinasi untuk tindakan penanganan dan pencegahan yang diperlukan.
Adapun, dugaan awal sumber api akan ditelusuri bersama dengan Dinas Damkar. Percikan terjadi pada waktu mobil sedang dalam perjalanan.
Sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan operasional di sarana dan prasarana distribusi Pertamina, pada saat kejadian, awak mobil tangki yang bertugas langsung berupaya memadamkan kobaran api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di mobil tangki dan sumber air yang ada di sekitar area tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Estimasi perkiraan kerugian materiil yang timbul sampai saat ini masih dihitung oleh Pertamina.
Kerusakan berupa 1 unit mobil tangki berukuran 24 KL produk pertalite, 1 tabung APAR (ukuran isi 9 kilogram) yang habis terpakai dalam upaya memadamkan kobaran api di mobil tangki yang terbakar tersebut.
"Kami juga secara sigap selalu berupaya untuk memastikan seluruh sarana armada distribusi dalam kondisi sesuai standar yang berlaku guna memastikan pendistribusian dalam kondisi aman dan selamat agar kejadian yang seperti ini tidak terulang," kata Ahad.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Ahad Rahedi dalam keterangannya di Ngawi, Selasa mengatakan truk BBM milik PT Sinar Wahana Surya tersebut dilaporkan terbakar pada Selasa sore sekitar pukul 18.40 WIB. Saat itu, truk sedang dalam pengiriman untuk melakukan pengisian produk BBM.
"Situasi di lokasi sudah dapat dipadamkan, dan nantinya akan dilakukan peninjauan yang akan memberikan informasi yang lebih detail terkait dugaan penyebab percikan api yang kemudian membesar dan membakar mobil tangki tersebut," ujar Ahad.
Menurutnya, saat ini pelayanan distribusi BBM dari Fuel Terminal (FT) Madiun tidak terganggu akibat dampak insiden tersebut. Pertamina bersama Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Ngawi sudah berkoordinasi untuk tindakan penanganan dan pencegahan yang diperlukan.
Adapun, dugaan awal sumber api akan ditelusuri bersama dengan Dinas Damkar. Percikan terjadi pada waktu mobil sedang dalam perjalanan.
Sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan operasional di sarana dan prasarana distribusi Pertamina, pada saat kejadian, awak mobil tangki yang bertugas langsung berupaya memadamkan kobaran api dengan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di mobil tangki dan sumber air yang ada di sekitar area tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Estimasi perkiraan kerugian materiil yang timbul sampai saat ini masih dihitung oleh Pertamina.
Kerusakan berupa 1 unit mobil tangki berukuran 24 KL produk pertalite, 1 tabung APAR (ukuran isi 9 kilogram) yang habis terpakai dalam upaya memadamkan kobaran api di mobil tangki yang terbakar tersebut.
"Kami juga secara sigap selalu berupaya untuk memastikan seluruh sarana armada distribusi dalam kondisi sesuai standar yang berlaku guna memastikan pendistribusian dalam kondisi aman dan selamat agar kejadian yang seperti ini tidak terulang," kata Ahad.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024