Sekretaris Jenderal (Sekjen) One Pesantren One Product (OPOP) Jatim, Mohammad Ghofirin mengharapkan alumni pondok pesantren (ponpes) untuk meningkatkan kemampuan bisnis supaya bisa mandiri secara ekonomi.
"Melalui kegiatan ini, para alumni diharapkan terus meningkatkan kemampuannya dalam bisnis," katanya dalam pembukaan kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Digital One Pesantren One Product (OPOP) Academy Batch Ketiga di kantor Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) Sidoarjo.
Dalam keterangan tertulis di Sidoarjo, Kamis, dia mengatakan melalui pelatihan ini para alumni pondok pesantren yang berwirausaha atau biasa disebut sociopreneur dapat meningkatkan kemampuannya dalam berbisnis.
"Setiap hal itu kan harus ada gurunya dan harus ada ilmunya. Kalau tanpa guru, tanpa ilmu maka segala hal tidak akan optimal dan maksimal hasilnya. Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh alumni pesantren yang ingin berbisnis untuk menemukan gurunya, dan kuasai ilmunya. Dan hari ini kita sediakan dua-duanya," katanya.
Ia mengemukakan, pelatihan OPOP Academy Batch ketiga ini diikuti oleh 100 alumni pondok pesantren yang memiliki bisnis atau start up business.
"Di penghujung tahun 2023 Ibu Gubernur Jawa Timur tahun periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa meluncurkan program OPOP Academy bekerjasama dengan PT. Gojek Tokopedia. Alhamdulillah hari ini kita sudah masuk batch ketiga dari 8 batch yang akan dilaksanakan. Peserta batch ketiga ini 100 peserta dari 500 pendaftar," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Andromeda Qomaria menyatakan pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang dilaksanakan oleh Pemprov Jatim dalam hal ini Dinas Koperasi dan UKM, Tim OPOP dengan GoTo (Gojek Tokopedia).
"Program ini sangat bagus untuk pengembangan wirausaha para alumni santri. Peserta pelatihan akan mendapatkan materi seputar kewirausahaan, digitalisasi, dan literasi keuangan. Saya ucapkan terimakasih kepada GoTo atas kerja sama yang baik ini," ujarnya.
Andromeda mengatakan peluang alumni untuk berhasil dalam mengembangkan usaha sangat besar.
"Contohnya sudah banyak, alumni pesantren yang berhasil mengembangkan bisnis di berbagai sektor. Ada alumni yang memiliki bisnis kuliner, perumahan, kopi, madu, dan lain sebagainya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Melalui kegiatan ini, para alumni diharapkan terus meningkatkan kemampuannya dalam bisnis," katanya dalam pembukaan kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Digital One Pesantren One Product (OPOP) Academy Batch Ketiga di kantor Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) Sidoarjo.
Dalam keterangan tertulis di Sidoarjo, Kamis, dia mengatakan melalui pelatihan ini para alumni pondok pesantren yang berwirausaha atau biasa disebut sociopreneur dapat meningkatkan kemampuannya dalam berbisnis.
"Setiap hal itu kan harus ada gurunya dan harus ada ilmunya. Kalau tanpa guru, tanpa ilmu maka segala hal tidak akan optimal dan maksimal hasilnya. Oleh karena itu saya berharap kepada seluruh alumni pesantren yang ingin berbisnis untuk menemukan gurunya, dan kuasai ilmunya. Dan hari ini kita sediakan dua-duanya," katanya.
Ia mengemukakan, pelatihan OPOP Academy Batch ketiga ini diikuti oleh 100 alumni pondok pesantren yang memiliki bisnis atau start up business.
"Di penghujung tahun 2023 Ibu Gubernur Jawa Timur tahun periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa meluncurkan program OPOP Academy bekerjasama dengan PT. Gojek Tokopedia. Alhamdulillah hari ini kita sudah masuk batch ketiga dari 8 batch yang akan dilaksanakan. Peserta batch ketiga ini 100 peserta dari 500 pendaftar," katanya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Andromeda Qomaria menyatakan pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang dilaksanakan oleh Pemprov Jatim dalam hal ini Dinas Koperasi dan UKM, Tim OPOP dengan GoTo (Gojek Tokopedia).
"Program ini sangat bagus untuk pengembangan wirausaha para alumni santri. Peserta pelatihan akan mendapatkan materi seputar kewirausahaan, digitalisasi, dan literasi keuangan. Saya ucapkan terimakasih kepada GoTo atas kerja sama yang baik ini," ujarnya.
Andromeda mengatakan peluang alumni untuk berhasil dalam mengembangkan usaha sangat besar.
"Contohnya sudah banyak, alumni pesantren yang berhasil mengembangkan bisnis di berbagai sektor. Ada alumni yang memiliki bisnis kuliner, perumahan, kopi, madu, dan lain sebagainya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024