Surabaya - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, M Soleh, mengemukakan, tingkat hunian hotel (okupansi) mencapai puncak pada akhir tahun karena tingginya animo masyarakat ingin menikmati momentum pergantian tahun dengan nuansa berbeda di hotel. "Sampai sekarang, beragam hotel melati hingga berpredikat bintang lima di Jatim mencapai puncak okupansi tertinggi atau 100 persen," katanya ketika ditanya mengenai animo pasar perhotelan di akhir tahun 2011, di Surabaya, Rabu. Menurut dia, besaran okupansi mencapai 100 persen bisa terlihat di berbagai kota wisata di Jatim seperti Batu, Malang, Tretes, dan Trawas. "Bahkan, mereka banyak menolak tamu yang ingin memesan kamar di hotelnya akibat keterisian huniannya memang sudah penuh sejak jauh hari," ujarnya. Akibat besarnya permintaan masyarakat terhadap hotel di Jatim, beragam hotel di Batu dan sekitarnya memberlakukan tambahan tarif antara 25 hingga 50 persen dibandingkan tarif normal. "Naiknya tarif itu untuk memberikan fasilitas hiburan maksimal kepada para tamu pada perayaan malam tahun baru," katanya. Kalau di Surabaya, tambah dia, angka okupansi hotel bintang tiga hingga lima mayoritas berada di posisi 90 persen atau mengalami kenaikan 10 persen dibandingkan pada kondisi normal. "Hal tersebut juga dipicu besarnya daya kreativitas sejumlah hotel di Surabaya sehingga mampu menyediakan paket perayaan malam tahun baru dengan kemasan menarik," katanya. Sementara itu, Public Relation Sheraton Hotel and Towers Surabaya, Etty Ariaty Soraya, membenarkan, pemesanan kamar hotel terutama pada tanggal 31 Desember 2011 hingga 1 Januari 2012 sudah penuh. "Padahal, saat hari normal pencapaian okupansi kami sebesar 75 persen dari total 348 kamar yang tersedia," katanya. Untuk menarik animo pasar perhotelan di Jatim, tambah dia, Sheraton Surabaya mengadakan "Longest Buffet in Town". Paket makan malam tersebut dihadirkan dengan konsep makan sepuasnya. "Para tamu hotel yang menginap khusus pada momentum akhir tahun ini dapat menikmati aneka kuliner kami seperti di Kawi Lounge, Kafe Bromo, dan Lung Yuan," katanya. Di sisi lain, "General Manager Surabaya Plaza Hotel", Yusak Anshori, mengemukakan, justru tidak menyuguhkan paket akhir tahun atau tahun baru. Hal serupa juga dilakukan tahun sebelumnya karena para tamu lebih memilih menikmati pergantian tahun di berbagai pusat perbelanjaan di Kota Pahlawan. "Akan tetapi, hingga saat ini kamar hotel kami yang sudah dipesan mencapai 97 persen dari total kamar. Umumnya, wisatawan asing yang ingin berlibur ke Bangkok mengalihkan tujuannya ke Bali dan Surabaya yang terdekat dengan Bali bisa memperoleh berkah akhir tahun," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011