Jember - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Jember, Jawa Timur, menggelar aksi di bundaran DPRD setempat, Selasa, sebagai bentuk solidaritas untuk korban Bima. "Kami mengutuk keras aksi penembakan aparat kepolisian kepada warga sipil dan mahasiswa di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang memperjuangkan aspirasi rakyat," kata Ketua Umum IMM Jember Dhian Wahana Putera. Ia mendesak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) segera terjun langsung untuk mencari fakta di lapangan dan mengusut tuntas kasus penembakan aparat kepolisian kepada mahasiswa IMM itu karena dalam kasus tersebut terjadi pelanggaran HAM. "IMM juga minta anggota DPR membentuk panitia kerja (Panja) untuk menindaklanjuti kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian yang menyebabkan dua aktivis IMM di Bima tewas," tegasnya. Belasan aktivis IMM tersebut melakukan aksi solidaritas salat gaib dan membaca doa bersama untuk korban penembakan polisi di Bima, kemudian mereka melanjutkan dengan membaca beberapa tuntutan. Dhian menilai aparat kepolisian sangat reaktif dalam menangani aksi unjuk rasa Front Rakyat Anti Tambang di Sape, Bima, padahal seharusnya mereka melindungi rakyat, bukan memusuhi rakyat yang berujung pada meninggalnya korban sipil. "Belum lepas ingatan warga Indonesia dengan pembantaian di Mesuji, kini terulang tindakan kekerasan aparat kepolisian kepada warga Bima," katanya. IMM Jember, lanjut dia, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertanggungjawab atas insiden penembakan di Bima dan segera memberhentikan Kapolri, Kapolda NTB, dan Kapolres Bima yang dinilai lalai dalam menjalankan tugasnya. "Mahasiswa juga meminta supaya pemerintah melakukan moratorium dan mencabut izin seluruh penambangan emas, tembaga, dan batu bara yang merusak lingkungan," ujarnya menambahkan. Aksi tersebut diakhiri dengan perwakilan IMM Jember yang mengirimkan tuntutan ke DPR RI melalui faksimile di kantor sekretariat DPRD Jember. Unjuk rasa belasan mahasiswa IMM Jember tersebut mendapat pengawalan yang ketat dari aparat kepolisian Polres Jember, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama aksi solidaritas berlangsung di DPRD setempat. Kepala Bagian Operasional Polres Jember Kompol Imam Pauji mengatakan, Polres Jember menyiagakan sebanyak 150 personel dengan rincian 125 personel pengamanan terbuka dan 25 personel pengamanan tertutup.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011