Pemerintah Kabupaten Tulungagung melepas keberangkatan 1.200 calon haji yang terbagi dalam lima kelompok terbang (kloter) ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
Seremonial pemberangkatan dilakukan dua gelombang, yakni pada Selasa (4/6) malam dan Rabu (5/6) sore, di depan Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Tulungagung.
"Kita semua berdoa semoga semua jamaah (calon haji) dimudahkan dan dilancarkan dalam menjalankan ibadah haji di Tanah Suci," kata Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno dalam pidato sambutannya.
Untuk transportasi dari Tulungagung ke Embarkasi Surabaya seluruh biaya ditanggung oleh Pemkab Tulungagung.
Pemkab Tulungagung mengeluarkan Rp1,3 miliar untuk akomodasi jamaah calon haji dari daerah tersebut.
Sedang untuk 90 calon haji yang berisiko tinggi, pihaknya sudah memberikan arahan pada petugas kesehatan untuk lebih memperhatikannya.
Jika terjadi hal yang mendesak pihaknya mengimbau berkoordinasi dengan petugas yang ada di Mekkah maupun Madinah.
"Ada 15 petugas haji yang terbagi lima petugas haji daerah (PHD) dan dua petugas kesehatan di tiap kloter," tuturnya.
Ketua Ikatan Penyelenggara Haji Indonesia (IPHI) Tulungagung, Fuad Syaiful Anam katakan kondisi jamaah calon haji (JCH) asal Tulungagung hingga saat ini masih dalam kondisi prima.
"Alhamdulillah tidak ada masalah kesehatan," jelasnya.
Namun dirinya katakan ada kendala dalam proses administrasi yang cukup memakan waktu, lantaran banyaknya administrasi dan dokumen yang harus disiapkan dan diperiksa.
Dirinya memastikan JCH asal Tulungagung bisa terbang ke Tanah Suci. "Terus di-update, selesai terbang kalau tidak memenuhi syarat ikut kloter berikutnya,” ucap Fuad.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Seremonial pemberangkatan dilakukan dua gelombang, yakni pada Selasa (4/6) malam dan Rabu (5/6) sore, di depan Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Tulungagung.
"Kita semua berdoa semoga semua jamaah (calon haji) dimudahkan dan dilancarkan dalam menjalankan ibadah haji di Tanah Suci," kata Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno dalam pidato sambutannya.
Untuk transportasi dari Tulungagung ke Embarkasi Surabaya seluruh biaya ditanggung oleh Pemkab Tulungagung.
Pemkab Tulungagung mengeluarkan Rp1,3 miliar untuk akomodasi jamaah calon haji dari daerah tersebut.
Sedang untuk 90 calon haji yang berisiko tinggi, pihaknya sudah memberikan arahan pada petugas kesehatan untuk lebih memperhatikannya.
Jika terjadi hal yang mendesak pihaknya mengimbau berkoordinasi dengan petugas yang ada di Mekkah maupun Madinah.
"Ada 15 petugas haji yang terbagi lima petugas haji daerah (PHD) dan dua petugas kesehatan di tiap kloter," tuturnya.
Ketua Ikatan Penyelenggara Haji Indonesia (IPHI) Tulungagung, Fuad Syaiful Anam katakan kondisi jamaah calon haji (JCH) asal Tulungagung hingga saat ini masih dalam kondisi prima.
"Alhamdulillah tidak ada masalah kesehatan," jelasnya.
Namun dirinya katakan ada kendala dalam proses administrasi yang cukup memakan waktu, lantaran banyaknya administrasi dan dokumen yang harus disiapkan dan diperiksa.
Dirinya memastikan JCH asal Tulungagung bisa terbang ke Tanah Suci. "Terus di-update, selesai terbang kalau tidak memenuhi syarat ikut kloter berikutnya,” ucap Fuad.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024