Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama seratusan pelajar dan pegiat lingkungan hidup melakukan aksi penanaman pohon cemara laut pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di kawasan Pantai Grand Watu Dodol, Rabu.

"Semoga peringatan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk memulai perilaku dan gaya hidup yang lebih memperhatikan lingkungan. Kita hanya punya satu bumi, maka bersama-sama harus dijaga bumi ini dan mulai dari diri lalu menularkan ke sekeliling kita," katanya.

Berdasarkan riset, pohon cemara laut mampu menyerap karbon hingga 394 kilogram karbondioksida per pohon per tahun, sehingga penanaman pohon cemara ini bisa mendukung upaya pengurangan emisi untuk mencapai target zero net emission pada 2050.

Bupati Ipuk berharap pada momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang lingkungan, mulai dari membuang sampah hingga isu perubahan iklim.

Salah satu tindakan menjaga lingkungan yang dilakukan Banyuwangi, yakni dengan melakukan pengolahan sampah berbasis sirkular.

"Kami terus menggalakkan berdirinya tempat pengolahan sampah terpadu (3R) seiring dengan tumbuhnya perilaku masyarakat untuk memilah sampah. Bahkan ada 3 TPST di Banyuwangi yang akan mengolah sampah menjadi bahan RDF untuk bahan bakar industri semen," ucapnya.

Kabupaten Banyuwangi ditunjuk Pemerintah Provinsi Jatim menjadi tuan rumah peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 se-Jawa Timur.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Jawa Timur, Jempin Marbun mengatakan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Indonesia diperingati secara serentak di seluruh daerah.

"Di wilayah Jawa Timur kami pilih Banyuwangi sebagai tuan rumah dengan berbagai pertimbangan program-program yang telah dimilikinya. Hari ini kami menanam 250 pohon cemara laut," ujarnya.

Berdasarkan konferensi Paris 2015, kata Marbun, seluruh negara di dunia sepakat mencapai emisi nol bersih (net zero emission). Indonesia menargetkan bisa mencapai net zero emission pada 2050.

"Untuk mendukung hal ini, banyak yang dilakukan di wilayah Jatim, mulai reboisasi di lahan gundul, penanaman pohon di pesisir pantai dan sebagainya," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, juga digelar pelatihan budi daya terumbu karang dan lobster yang diikuti ratusan warga yang tergabung dalam sejumlah kelompok sadar wisata atau pokdarwis.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024