Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya optimistis kawasan Kota Lama sudah bisa diresmikan sebagai lokasi wisata baru pada pertengahan Juni 2024.
"Saat peresmian semua pengerjaan di situ sudah tidak ada. Target dari pak wali kota pada pertengahan Juni sekitar tanggal 15-an," kata Kepala Disbuporapar Surabaya Hidayat Syah, di Surabaya, Selasa.
Hidayat menjelaskan saat ini tahapan pengerjaan di Kota Lama sudah memasuki tahap akhir, yakni berupa penanaman kabel jaringan yang sebelumnya berada di posisi tergantung di atas.
"Tinggal dirapikan saja, sudah ada yang dimasukkan, tinggal tersambung," ucapnya.
Disbudporapar juga menata lokasi yang nantinya diperuntukkan bagi para pedagang.
"Di Kota Lama itu ada pedagang makanannya, makanya kami siapkan," ujarnya.
Hidayat menyatakan sekalipun masih belum diresmikan, namun Kota Lama Surabaya, khususnya Zona Eropa, sudah mampu memikat pengunjung.
"Sudah ada yang berkunjung, sudah banyak, tinggal peresmiannya," ucapnya.
Beberapa lokasi juga telah ditetapkan sebagai titik foto, di antaranya Pos Block Surabaya, Gedung PTPN XI, dan De Javasche Bank.
Wisatawan bisa mengakses lokasi tersebut menggunakan fasilitas tur menggunakan kendaraan jip yang dibuka oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan salah satu komunitas di wilayah setempat.
Pemkot juga telah memetakan sebaran bangunan potensial yang bisa dipergunakan untuk lokasi tempat usaha, baik itu di Zona Eropa maupun Pecinan.
Total untuk Zona Eropa ada 12 bangunan yang bisa difungsikan sebagai lokasi usaha, sedangkan di Zona Pecinan ada 15 bangunan.
Sementara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan peresmian Kota Lama awalnya ditargetkan terlaksana pada 31 Mei 2024, namun harus tertunda karena masih ada pengerjaan penanaman kabel jaringan yang belum rampung.
"Ada perpanjangan yang diminta PLN. Kami juga berterima kasih mereka menurunkan kabel listrik dengan biaya mereka PLN sendiri. Kalau kami yang membayar tidak kuat," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Saat peresmian semua pengerjaan di situ sudah tidak ada. Target dari pak wali kota pada pertengahan Juni sekitar tanggal 15-an," kata Kepala Disbuporapar Surabaya Hidayat Syah, di Surabaya, Selasa.
Hidayat menjelaskan saat ini tahapan pengerjaan di Kota Lama sudah memasuki tahap akhir, yakni berupa penanaman kabel jaringan yang sebelumnya berada di posisi tergantung di atas.
"Tinggal dirapikan saja, sudah ada yang dimasukkan, tinggal tersambung," ucapnya.
Disbudporapar juga menata lokasi yang nantinya diperuntukkan bagi para pedagang.
"Di Kota Lama itu ada pedagang makanannya, makanya kami siapkan," ujarnya.
Hidayat menyatakan sekalipun masih belum diresmikan, namun Kota Lama Surabaya, khususnya Zona Eropa, sudah mampu memikat pengunjung.
"Sudah ada yang berkunjung, sudah banyak, tinggal peresmiannya," ucapnya.
Beberapa lokasi juga telah ditetapkan sebagai titik foto, di antaranya Pos Block Surabaya, Gedung PTPN XI, dan De Javasche Bank.
Wisatawan bisa mengakses lokasi tersebut menggunakan fasilitas tur menggunakan kendaraan jip yang dibuka oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerja sama dengan salah satu komunitas di wilayah setempat.
Pemkot juga telah memetakan sebaran bangunan potensial yang bisa dipergunakan untuk lokasi tempat usaha, baik itu di Zona Eropa maupun Pecinan.
Total untuk Zona Eropa ada 12 bangunan yang bisa difungsikan sebagai lokasi usaha, sedangkan di Zona Pecinan ada 15 bangunan.
Sementara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan peresmian Kota Lama awalnya ditargetkan terlaksana pada 31 Mei 2024, namun harus tertunda karena masih ada pengerjaan penanaman kabel jaringan yang belum rampung.
"Ada perpanjangan yang diminta PLN. Kami juga berterima kasih mereka menurunkan kabel listrik dengan biaya mereka PLN sendiri. Kalau kami yang membayar tidak kuat," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024