Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan penyediaan sejumlah fasilitas pusat penyemaian bibit tanaman di berbagai daerah merupakan bentuk komitmen global bagi Indonesia dalam merespons perubahan iklim.
"Ini menjadi sebuah komitmen terhadap global mengenai perubahan iklim yang telah kita tandatangani," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya dalam peresmian persemaian Mentawir, Kalimantan Timur, Selasa, diikuti dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.
Dikatakan Jokowi, fasilitas persemaian 15 juta bibit tanaman di Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, melengkapi fasilitas serupa yang kini dimiliki Indonesia.
Baca juga: Jokowi sebut konsep kota masa depan harus hijau dan nyaman dihuni
Selain di Mentawir, Indonesia juga memiliki pusat persemaian bibit tanaman di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan kemampuan produksi 12 juta bibit per tahun.
Di Provinsi Sumatera Utara, terdapat Pusat Persemaian Danau Toba di Kawasan Hutan Lindung Blok Sibisa, Desa Motung, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba.
Pusat persemaian lainnya juga tersedia di Labuan Bajo yang ada di Kawasan Hutan Produksi Satar-Kodi, Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kita memiliki khusus mangrove di Provinsi Bali, di Denpasar, dan di tempat-tempat lainnya," katanya.
Kepala Negara mengatakan fasilitas pesemaian Mentawir didesain sebagai pusat penghijauan bagi kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta kawasan di sekitar Provinsi Kalimantan Timur.
Sebanyak 15 juta bibit tanaman yang tersedia di lokasi itu, mencakup berbagai jenis tumbuhan endemik di Kalimantan, seperti sungkai, meranti, kapur, tengkawang, ulin, dan bangkirai.
Proses penyemaian bibit didukung fasilitas plasma nutfah yang di dalamnya tersedia bio bank dan juga seed bank, kata Presiden menambahkan.
"Tanaman-tanaman, misalnya shorea, belanov yang barangnya sudah sulit, sekarang diadakan kembali yang nanti dibuat bibit, baik lewat kultur jaringan dan lain-lainnya, sehingga kita akan memiliki kembali tanaman-tanaman yang dulunya banyak ada di hutan-hutan tropical rainforest yang ada di Kalimantan," katanya.
Turut hadir dalam agenda peresmian Persemaian Mentawir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, pejabat daerah terkait, serta sejumlah duta besar negara-negara sahabat, dan pimpinan lembaga internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Ini menjadi sebuah komitmen terhadap global mengenai perubahan iklim yang telah kita tandatangani," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya dalam peresmian persemaian Mentawir, Kalimantan Timur, Selasa, diikuti dalam jaringan Sekretariat Presiden di Jakarta.
Dikatakan Jokowi, fasilitas persemaian 15 juta bibit tanaman di Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, melengkapi fasilitas serupa yang kini dimiliki Indonesia.
Baca juga: Jokowi sebut konsep kota masa depan harus hijau dan nyaman dihuni
Selain di Mentawir, Indonesia juga memiliki pusat persemaian bibit tanaman di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dengan kemampuan produksi 12 juta bibit per tahun.
Di Provinsi Sumatera Utara, terdapat Pusat Persemaian Danau Toba di Kawasan Hutan Lindung Blok Sibisa, Desa Motung, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba.
Pusat persemaian lainnya juga tersedia di Labuan Bajo yang ada di Kawasan Hutan Produksi Satar-Kodi, Nggorang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kita memiliki khusus mangrove di Provinsi Bali, di Denpasar, dan di tempat-tempat lainnya," katanya.
Kepala Negara mengatakan fasilitas pesemaian Mentawir didesain sebagai pusat penghijauan bagi kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta kawasan di sekitar Provinsi Kalimantan Timur.
Sebanyak 15 juta bibit tanaman yang tersedia di lokasi itu, mencakup berbagai jenis tumbuhan endemik di Kalimantan, seperti sungkai, meranti, kapur, tengkawang, ulin, dan bangkirai.
Proses penyemaian bibit didukung fasilitas plasma nutfah yang di dalamnya tersedia bio bank dan juga seed bank, kata Presiden menambahkan.
"Tanaman-tanaman, misalnya shorea, belanov yang barangnya sudah sulit, sekarang diadakan kembali yang nanti dibuat bibit, baik lewat kultur jaringan dan lain-lainnya, sehingga kita akan memiliki kembali tanaman-tanaman yang dulunya banyak ada di hutan-hutan tropical rainforest yang ada di Kalimantan," katanya.
Turut hadir dalam agenda peresmian Persemaian Mentawir, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, pejabat daerah terkait, serta sejumlah duta besar negara-negara sahabat, dan pimpinan lembaga internasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024