Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi menargetkan produksi gula di seluruh pabrik gula yang dikelola SGN dengan sebaran di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa mencapai 1 juta ton pada tahun 2024 untuk memenuhi kebutuhan gula nasional.
"Target bahan baku yang akan kami olah pada musim giling tahun ini sebanyak 13 juta ton tebu dengan produksi gula mencapai 1 juta ton," katanya saat ditemui di Gedung Auditorium Universitas Jember (Unej), Kabupaten Jember, Senin.
PT SGN memiliki sebanyak 36 pabrik gula di seluruh Indonesia, namun tahun 2024 yang beroperasi sebanyak 31 pabrik gula dengan kapasitas 123 ribu ton dan mampu mengolah sebanyak 18 juta ton tebu, sedangkan lima pabrik gula dalam posisi standby yakni PG Sei Semarang, Pangka, Tasikmadoe, Olean, dan Bone.
Hingga awal Juni 2024 tercatat sebanyak 16 pabrik gula yang dikelola PT SGN anak perusahaan holding perkebunan PTPN III (Persero) sudah mulai melakukan proses giling di antaranya PG Prajekan di Kabupaten Bondowoso, PG Asembagus di Kabupaten Situbondo, PG Mojo di Sragen, PG Glenmore di Banyuwangi, PG Jatiroto di Lumajang, dan PG Semboro.
Sedangkan pabrik gula di luar Pulau Jawa yang mulai melakukan mulai melakukan proses giling yakni PG Bungamayang di Lampung dan PG Cintamanis di Sumatera Selatan.
"Untuk memenuhi target nasional kami akan melakukan perbaikan di internal areal HGU tercatat seluas 60 ribu hektare untuk ditingkatkan produktivitasnya dari 5 ton menjadi 8 ton tebu per hektare," katanya.
Selain itu, lanjut dia, perlu dilakukan bongkar ratoon atau peremajaan tanaman tebu untuk meningkatkan produtivitas tanaman tebu baik di HGU maupun tebu rakyat guna mewujudkan swasembada gula.
"Secara nasional, SGN memberikan kontribusi untuk memenuhi gula nasional sebanyak 35 persen dan sebagian besar produksi gula tersebut berada di pabrik gula Jawa Timur karena menyumbang 70 persen dari total gula di PTPN," ujarnya.
Mahmudi menjelaskan SGN menargetkan untuk mengolah sebanyak 13 juta ton tebu dengan produksi sebanyak 1 juta ton gula pasir, namun tidak dapat dipungkiri ancaman La Nina dapat mempengaruhi penurunan produktivitas.
"Memang ada tantangan tersendiri untuk memenuhi target gula nasional, namun kami mencoba untuk mengatur jadwal giling dan kemudahan mendapatkan bahan baku tebu di lapangan, sehingga semuanya sudah diantisipasi," katanya.
PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) merupakan perusahaan sub-Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bergerak di bidang usaha agro industri komoditas gula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Target bahan baku yang akan kami olah pada musim giling tahun ini sebanyak 13 juta ton tebu dengan produksi gula mencapai 1 juta ton," katanya saat ditemui di Gedung Auditorium Universitas Jember (Unej), Kabupaten Jember, Senin.
PT SGN memiliki sebanyak 36 pabrik gula di seluruh Indonesia, namun tahun 2024 yang beroperasi sebanyak 31 pabrik gula dengan kapasitas 123 ribu ton dan mampu mengolah sebanyak 18 juta ton tebu, sedangkan lima pabrik gula dalam posisi standby yakni PG Sei Semarang, Pangka, Tasikmadoe, Olean, dan Bone.
Hingga awal Juni 2024 tercatat sebanyak 16 pabrik gula yang dikelola PT SGN anak perusahaan holding perkebunan PTPN III (Persero) sudah mulai melakukan proses giling di antaranya PG Prajekan di Kabupaten Bondowoso, PG Asembagus di Kabupaten Situbondo, PG Mojo di Sragen, PG Glenmore di Banyuwangi, PG Jatiroto di Lumajang, dan PG Semboro.
Sedangkan pabrik gula di luar Pulau Jawa yang mulai melakukan mulai melakukan proses giling yakni PG Bungamayang di Lampung dan PG Cintamanis di Sumatera Selatan.
"Untuk memenuhi target nasional kami akan melakukan perbaikan di internal areal HGU tercatat seluas 60 ribu hektare untuk ditingkatkan produktivitasnya dari 5 ton menjadi 8 ton tebu per hektare," katanya.
Selain itu, lanjut dia, perlu dilakukan bongkar ratoon atau peremajaan tanaman tebu untuk meningkatkan produtivitas tanaman tebu baik di HGU maupun tebu rakyat guna mewujudkan swasembada gula.
"Secara nasional, SGN memberikan kontribusi untuk memenuhi gula nasional sebanyak 35 persen dan sebagian besar produksi gula tersebut berada di pabrik gula Jawa Timur karena menyumbang 70 persen dari total gula di PTPN," ujarnya.
Mahmudi menjelaskan SGN menargetkan untuk mengolah sebanyak 13 juta ton tebu dengan produksi sebanyak 1 juta ton gula pasir, namun tidak dapat dipungkiri ancaman La Nina dapat mempengaruhi penurunan produktivitas.
"Memang ada tantangan tersendiri untuk memenuhi target gula nasional, namun kami mencoba untuk mengatur jadwal giling dan kemudahan mendapatkan bahan baku tebu di lapangan, sehingga semuanya sudah diantisipasi," katanya.
PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) merupakan perusahaan sub-Holding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang bergerak di bidang usaha agro industri komoditas gula.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024