Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Surabaya Cahyo Siswo Utomo menyatakan nama Wali Kota Eri Cahyadi menjadi tokoh yang paling banyak diusulkan oleh kader internal hingga di tingkat kecamatan dan kelurahan.
"Penjaringan internal PKS meminta pendapatan dari anggota dan struktur sampai tingkat kecamatan serta kelurahan. Hasilnya tertinggi adalah Mas Eri Cahyadi, kemudian Bu Reni Astuti, Pak Sigit Sosiantomo, Lilik Hendarwati, dan Fatkur Rochman," kata Cahyo di Surabaya, Kamis.
Mekanisme penjaringan usulan mengenai bakal calon wali kota merupakan bentuk tindak lanjut tahap penjaringan sesuai Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
Setiap usulan yang telah masuk diserahkan ke DPP melalui Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Timur sebagai bahan pertimbangan menentukan rekomendasi.
"Usulan ini terakhir diberikan kepada DPP," ucapnya.
Berdasarkan hasil penjaringan internal yang dilaksanakan oleh DPD PKS Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengantongi 32.67 persen usulan, Reni Astuti 26,29 persen usulan, Sigit Sosiantomo 6,77 persen usulan, Lilik Hendarwati 3,98 persen usulan, dan Fatkur Rohmad 3,98 persen usulan.
Sementara itu, Cahyo menyebut selain menghimpun usulan kader internal, PKS juga memiliki mekanisme lainnya dalam tahapan penjaringan bakal calon wali kota, yakni dengan melihat sosok potensial di Pilkada Surabaya yang tercatat di dalam hasil survei maupun pemberitaan.
"Kalau nama lainnya kami himpun dari bermacam sumber, ada nama Mas Eri, Pak Armuji, Bayu Airlangga, bahkan kalau dilihat beritanya ada Ahmad Dhani. Unsur eksternal ini tetap yang menentukan juga DPP," ujarnya.
Anggota DPRD Kota Surabaya ini menambahkan penentuan rekomendasi untuk Pilkada 2024 sepenuhnya menjadi wewenang dari DPP PKS.
"Termasuk juga Surabaya penentuannya ada di pimpinan," katanya.
Pilkada Jawa Timur akan dilaksanakan pada 27 November 2024 dan dilakukan serentak dengan Pilkada di 38 kabupaten/kota di provinsi setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Penjaringan internal PKS meminta pendapatan dari anggota dan struktur sampai tingkat kecamatan serta kelurahan. Hasilnya tertinggi adalah Mas Eri Cahyadi, kemudian Bu Reni Astuti, Pak Sigit Sosiantomo, Lilik Hendarwati, dan Fatkur Rochman," kata Cahyo di Surabaya, Kamis.
Mekanisme penjaringan usulan mengenai bakal calon wali kota merupakan bentuk tindak lanjut tahap penjaringan sesuai Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
Setiap usulan yang telah masuk diserahkan ke DPP melalui Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Timur sebagai bahan pertimbangan menentukan rekomendasi.
"Usulan ini terakhir diberikan kepada DPP," ucapnya.
Berdasarkan hasil penjaringan internal yang dilaksanakan oleh DPD PKS Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengantongi 32.67 persen usulan, Reni Astuti 26,29 persen usulan, Sigit Sosiantomo 6,77 persen usulan, Lilik Hendarwati 3,98 persen usulan, dan Fatkur Rohmad 3,98 persen usulan.
Sementara itu, Cahyo menyebut selain menghimpun usulan kader internal, PKS juga memiliki mekanisme lainnya dalam tahapan penjaringan bakal calon wali kota, yakni dengan melihat sosok potensial di Pilkada Surabaya yang tercatat di dalam hasil survei maupun pemberitaan.
"Kalau nama lainnya kami himpun dari bermacam sumber, ada nama Mas Eri, Pak Armuji, Bayu Airlangga, bahkan kalau dilihat beritanya ada Ahmad Dhani. Unsur eksternal ini tetap yang menentukan juga DPP," ujarnya.
Anggota DPRD Kota Surabaya ini menambahkan penentuan rekomendasi untuk Pilkada 2024 sepenuhnya menjadi wewenang dari DPP PKS.
"Termasuk juga Surabaya penentuannya ada di pimpinan," katanya.
Pilkada Jawa Timur akan dilaksanakan pada 27 November 2024 dan dilakukan serentak dengan Pilkada di 38 kabupaten/kota di provinsi setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024