Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun, Jawa Timur, memfasilitasi warga binaan pemasyarakatan (WBP) setempat budidaya ikan lele sebagai upaya mendukung program pembinaan kemandirian penghuni lapas.

Kepala Bidang Giatja Lapas Kelas I Madiun Toni Aji mengatakan fasilitas budi daya ikan lele diwujudkan dengan pemberian dan penebaran 10.000 benih ikan lele di area branggang kolam ikan yang telah dipersiapkan di dalam lingkungan lapas setempat.

"Dengan adanya program budidaya lele ini, kami berharap para warga binaan dapat belajar dan mengembangkan keterampilan yang berguna serta dapat meningkatkan kemandirian mereka," ujar Toni di Madiun, Selasa.

Menurut dia, program pembinaan kemandirian budidaya lele itu bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada warga binaan agar mereka memiliki bekal saat kembali ke masyarakat.

Selain itu, program tersebut juga merupakan salah satu bentuk kegiatan produktif yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga binaan.

"Program ini juga dirancang untuk membangun karakter, kedisiplinan, serta rasa tanggung jawab di kalangan warga binaan," kata dia.

Ia menjelaskan Lapas Madiun juga berkolaborasi dengan pihak ketiga dalam pelaksanaan program itu guna memberikan bantuan teknis berupa pelatihan dan pendampingan kepada warga binaan. Sehingga mereka dapat mengelola budi daya ikan lele dengan baik dan benar.

"Untuk ke depannya, Giatja Lapas I Madiun juga berinovasi menggunakan limbah sisa dapur sebagai bahan makanan lele," katanya.

Pihaknya menekankan program budi daya ikan lele diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi model dalam mengimplementasikan program pembinaan kemandirian.

Dengan demikian, warga binaan tidak hanya mendapatkan hukuman tetapi juga pembinaan yang mampu mengubah hidup mereka menjadi lebih baik di masa depan.

Ia menambahkan Lapas Kelas I Madiun berkomitmen untuk terus menghadirkan berbagai program pembinaan yang inovatif dan bermanfaat, dalam rangka mendukung proses reintegrasi sosial bagi warga binaan, serta menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih produktif dan konstruktif.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024