Pemerintah Kabupaten Ponorogo Jawa Timur melibatkan seluruh pemerintah desa setempat untuk aktif dalam penanganan stunting menggunakan anggaran desa (APBDes) yang dikelolanya.
"Tolong para kepala desa untuk membantu penanganan stunting. Gunakan anggaran -desa- dan alokasikan mengatasi ini dengan cara yang tepat dan terukur," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat rembug stunting dengan seluruh perangkat desa, kecamatan serta ormas se-Ponorogo di hall salah satu hotel di Kota Reog, Senin.
Ia menegaskan, penanganan stunting harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh elemen mulai dari tingkat yang terkecil, yakni keluarga hingga ke pemerintah daerah.
Baca juga: Pemkab Ponorogo salurkan bantuan lauk ke 10 desa stunting tertinggi
"Menyelamatkan kualitas generasi penerus dimulai sedini mungkin, yaitu bagaimana menangani kasus stunting," kata Kang Giri, panggilan akrab Bupati Sugiri.
Menurut dia, stunting bisa dicegah jika setiap calon orang tua memiliki kualitas pengetahuan yang baik.
Salah satunya yakni tidak melakukan pernikahan di usia dini, selain itu pemenuhan gizi seimbang juga perlu dilakukan ketika proses kehamilan hingga melahirkan.
"Ketika rahim belum siap mengandung karena pernikahan dini ditambah dengan pola hidup yang kurang sehat serta kurangnya gizi, maka potensi anak menjadi stunting akan lebih besar," katanya.
Karenanya Sugiri meminta kepada kepala desa untuk menyiapkan anggaran yang akan digunakan untuk mengatasi stunting dalam setiap penyusunan APBDes.
Ia tidak mau anggaran stunting digunakan untuk kegiatan yang bersifat tidak langsung.
"Anggaran untuk stunting tapi kegiatannya studi banding ke daerah lain, buat apa malah uangnya habis buat jalan jalan. Makanya kegiatan harus langsung tepat sasaran saya minta kepada kepala desa," katanya.
Pemkab Ponorogo menargetkan angka stunting tahun ini di angka empat persen atau turun lima persen dari saat ini yakni 9,3 persen.
Ia berharap semakin kecil prosentasenya akan semakin baik kualitas sumberdaya manusianya.
"Ayo semua bergerak mengatasi stunting dari berbagai perspektif, unsur dan dari berbagai lini kehidupan bersama sama menangani stunting," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
"Tolong para kepala desa untuk membantu penanganan stunting. Gunakan anggaran -desa- dan alokasikan mengatasi ini dengan cara yang tepat dan terukur," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat rembug stunting dengan seluruh perangkat desa, kecamatan serta ormas se-Ponorogo di hall salah satu hotel di Kota Reog, Senin.
Ia menegaskan, penanganan stunting harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan seluruh elemen mulai dari tingkat yang terkecil, yakni keluarga hingga ke pemerintah daerah.
Baca juga: Pemkab Ponorogo salurkan bantuan lauk ke 10 desa stunting tertinggi
"Menyelamatkan kualitas generasi penerus dimulai sedini mungkin, yaitu bagaimana menangani kasus stunting," kata Kang Giri, panggilan akrab Bupati Sugiri.
Menurut dia, stunting bisa dicegah jika setiap calon orang tua memiliki kualitas pengetahuan yang baik.
Salah satunya yakni tidak melakukan pernikahan di usia dini, selain itu pemenuhan gizi seimbang juga perlu dilakukan ketika proses kehamilan hingga melahirkan.
"Ketika rahim belum siap mengandung karena pernikahan dini ditambah dengan pola hidup yang kurang sehat serta kurangnya gizi, maka potensi anak menjadi stunting akan lebih besar," katanya.
Karenanya Sugiri meminta kepada kepala desa untuk menyiapkan anggaran yang akan digunakan untuk mengatasi stunting dalam setiap penyusunan APBDes.
Ia tidak mau anggaran stunting digunakan untuk kegiatan yang bersifat tidak langsung.
"Anggaran untuk stunting tapi kegiatannya studi banding ke daerah lain, buat apa malah uangnya habis buat jalan jalan. Makanya kegiatan harus langsung tepat sasaran saya minta kepada kepala desa," katanya.
Pemkab Ponorogo menargetkan angka stunting tahun ini di angka empat persen atau turun lima persen dari saat ini yakni 9,3 persen.
Ia berharap semakin kecil prosentasenya akan semakin baik kualitas sumberdaya manusianya.
"Ayo semua bergerak mengatasi stunting dari berbagai perspektif, unsur dan dari berbagai lini kehidupan bersama sama menangani stunting," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024