Pusat Grosir Sepatu (PGS) Kota Mojokerto, Jawa Timur di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan menjadi objek inkubasi arsitektur dan desain interior yang digelar oleh Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro di Kota Mojokerto, Senin menyampaikan rasa bangga dan terima kasih telah menjadikan Kota Mojokerto sebagai tempat pelaksanaan inkubasi dari Kemenparekraf.
"Saya sampaikan terima kasih dan bersyukur karena Kota Mojokerto telah ditunjuk menjadi tuan rumah untuk kegiatan yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh Kemenparekraf," kata Ali Kuncoro saat membuka inkubasi arsitektur dan desain interior di salah satu hotel di Kota Mojokerto, Senin.
Sosok yang akrab disapa Mas Pj ini menyampaikan inkubasi merupakan manifestasi pemerintah untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang.
"Presiden Joko Widodo sudah menyatakan pada tahun 2045 perekonomian diharapkan bisa tumbuh 6-7 persen. Dan pemerintah optimis karena pada 2030 Indonesia sedang pada puncak demografi dengan 70 persen penduduk ada di usia produktif. Dan hari ini adalah sebuah ikhtiar bagaimana mempersiapkan generasi unggul untuk Indonesia emas di tahun 2045," kata Mas Pj.
Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fashion Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu bahwa Kota Mojokerto dinilai memiliki potensi ekonomi kreatif dan pariwisata.
"Kota Mojokerto dipilih dengan mempertimbangkan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata Pusat Grosir Sepatu memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai penjualan dan pembuatan sepatu di Kota Mojokerto," tuturnya.
Salah peserta inkubasi desain interior asal Kalimantan Timur Ferdy Pradipta mengungkapkan inkubasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi para desainer dan arsitektur muda sehingga bisa lebih berpartisipasi untuk pembangunan daerah.
"Dalam inkubasi ini, selain untuk mengenali produk unggulan Kota Mojokerto juga mengetahui pandangan produsen lokal kami ingin mengetahui apa harapan dan kebutuhan para perajin sehingga para desainer muda dapat memfasilitasi hal apa saja yang sekiranya bisa meningkatkan lokalitas dan juga menjadikan Kota Mojokerto sebagai tempat wisata unggulan," ucapnya.
Tentang PGS Ferdy juga mengatakan bahwa bangunan ini merupakan bangunan yang telah lama ada di Kota Mojokerto dan tentunya punya kedekatan emosional bagi masyarakat.
"Adanya PGS ini diharapkan tidak hanya menjadi wisatawan berkunjung, tetapi warga Kota Mojokerto juga lebih mencintai dan memiliki sense of belonging terhadap tempat wisata di daerahnya sendiri," ucapnya.
Inkubasi tersebut digelar selama 5 hari pada 20-24 Mei 2024 dan diikuti oleh 24 peserta yang telah melakukan pendaftaran secara dalam jaringan dan 2 orang perwakilan dari Dinas PUPRPerakim Kota Mojokerto serta bekerja sama dengan IAI dan HDII.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024