Jamaah calon haji Indonesia mulai bergerak secara bergelombang dari Madinah ke Makkah, pada Senin, untuk persiapan menyambut puncak haji pada 9 Dzulhijjah.
Dalam pergerakan awal, 10 bus berangkat dari Hotel Abraj Tan sekitar pukul 06.00 waktu Arab Saudi. Mereka akan mengambil Miqat terlebih dahulu di Masjid Bir Ali, untuk selanjutnya bergerak ke Makkah dan melaksanakan umrah wajib.
Dari 10 bus yang dilepas, terdiri dari 392 peserta calon haji dan petugas Kloter JKG 1, atau rombongan calon haji yang pertama kali tiba di Madinah pada 12 Mei lalu.
Baca juga: Keberangkatan dua calon haji asal Probolinggo ditunda karena sakit
"Alhamdulillah pagi jamaah haji yang diberangkatkan ke Makkah ada 392 orang yang tergabung dalam JKG 1, jamaah haji dari Jakarta Barat," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Ali Machzumi saat melepas jamaah di Hotel Abraj Taba, Madinah.
Selain jamaah dari Embarkasi JKG 1, jamaah yang akan diberangkatkan hari ini terdiri dari embarkasi JKS 2, PLM 1 dan SUB 1 dengan total delapan Kloter atau sekitar 3.000 peserta calon haji termasuk petugas kloter.
Mereka diberangkatkan secara bertahap, mulai pagi, siang, dan sore hari. Pergerakan jamaah dari Madinah ke Makkah akan berlanjut hingga 31 Mei 2024.
Adapun kedatangan jamaah dari Indonesia ke Madinah akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024 dengan total gelombang pertama mencapai 90 ribu orang.
Kepala Sektor Bir Ali Azis Hegemur menjelaskan jamaah harus sudah memakai ihram dan diupayakan telah berwudhu sejak di hotel, mengingat batas waktu untuk shalat sunnah dan niat ihram tergolong singkat di Masjid Bir Ali.
"Batas waktunya sekitar 15 menit," ujar Ali.
Ketika di Bir Ali, jamaah langsung diarahkan untuk shalat sunnah di masjid, apabila harus kembali berwudhu maka dipersilakan. Setelah shalat sunnah dan miqat, jamaah akan langsung diarahkan menuju bus masing-masing.
Sementara untuk jamaah lansia dan disabilitas, mereka akan melaksanakan shalat sunnah dan niat miqat di dalam bus.
Ia mewanti-wanti kepada jamaah agar mengingat pintu masuk kedatangan setelah turun di bus. Pasalnya, ada dua pintu utama dan tiap-tiap pintu letaknya cukup jauh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024