Tulungagung - Wakapolda Jatim Brigjen Pol Eddi Sumantri menegaskan, pihaknya siap memburu seluruh jaringan yang terlibat dalam sindikat penyelundupan imigran asal Timur Tengah yang kemudian tenggelam di Perairan Prigi, Sabtu (17/12). "Fokus dari proses hukum yang kami lakukan memang ke sana, membongkar siapa saja orang-orang yang terlibat dalam sindikat penyelundupan ini," katanya saat berkunjung ke Mapolres Tulungagung, Selasa. Ia berharap, upaya tersebut bisa dimulai dari pemeriksaan empat nelayan Dusun Popoh yang diidentifikasi sebagai saksi kunci keberangkatan kapal feri yang mengangkut lebih dari 200 imigran asal Timur Tengah dari pelabuhan setempat pada Sabtu (17/12) pagi sekitar pukul 00.30 WIB. Selain itu, ia berharap tabir jaringan penyelundup manusia itu juga bisa mereka kuak setelah dua saksi kunci lain yang diduga sebagai juru mudi atau ABK kapal imigran yang tenggelam, bisa diinterogasi pascatrauma fisik maupun psikis akibat terombang-ambing di tengah laut bebas. Kedua saksi yang diidentifikasi sebagai warga NTT dan ditemukan terdampar di Pantai Sendang Biru, Kabupaten Malang tersebut saat ini telah diserahkan ke Kantor Imigrasi di Malang untuk menjalani masa isolasi. Namun status mereka sejauh ini belum bisa dipastikan lantaran keterkaitan keduanya dengan tragedi tenggelamnya kapal imigran di Perairan Prigi belum terkonfirmasi. "Karena belum bisa dimintai keterangan banyak, kami masih mencoba melakukan kroscek dengan cara menunjukkan foto kedua nelayan yang ditemukan terdampar di Pantai Sendang Biru itu ke para korban selamat yang sementara ini ditampung di Hotel Grand Mansion, Blitar," terang Wakapolda. Ia terlihat enggan memberi keterangan lebih jauh terkait upaya penelusuran maupun penyelidikan yang telah dilakukan tim kepolisian saat ini. Demikian juga saat ditanya wartawan soal dugaan keterlibatan aparat keamanan dari unsur TNI yang melakukan pembekingan di balik operasi penyelundupan 250-an imigran gelap melalui Pelabuhan Popoh. Ia menyatakan, pihaknya belum mendapat informasi ataupun bukti yang bisa menunjukkan keterlibatan aparat hukum maupun unsur militer dalam praktik penyelundupan tersebut. "Kalau teman-teman wartawan punya informasi itu, silakan laporkan kepada kami supaya bisa segera ditindaklanjuti," jawabnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011