Ribuan umat Hindu dari berbagai wilayah di Jawa Timur mengikuti perayaan Dharma Santi Tahun Saka 1946 atau 2024 masehi di Taman Candra Wilwatikta Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Minggu malam.
Ketua Panitia Dharma Santi Tahun Saka 1946 I Nyoman Bintara Prayudi, kegiatan tersebut pertemuan silahturahmi untuk saling memaafkan antarumat Hindu dan juga merupakan salah satu dari rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi.
"Ini juga diartikan Dharma Wacana memberikan pengetahuan umat Hindu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Nyoman Bintara.
Dia mengemukakan Dharma Santi ini dihadiri sebanyak 10 ribu umat Hindu dari Jawa Timur. Serangkaian perayaan ini sekaligus momen memperkokoh kebersamaan, persatuan, dan kerukunan umat beragama, khususnya di wilayah Jawa Timur.
"Dharma Wacana ini tajuk utamanya untuk memberikan pengetahuan kepada umat Hindu untuk bisa berbakti bagi agama dan bangsa. Untuk temanya 'Sat Cit Ananda untuk Indonesia Jaya'. Jadi Kebaikan, Kebenaran dan Kemuliaan, kita merangkum dari tiga bahasa itu untuk Indonesia Jaya," ujarnya.
Nyoman Bintara Prayudi menyebut umat Hindu juga sangat dekat dengan budaya dengan menjunjung kearifan lokal, begitu juga terkait ciri khas, umat Hindu di setiap daerah mempunyai ciri beda bisa dilihat dari Busana. Semuanya mengedepankan kearifan lokal sesuai daerah, Tengger punya baju sendiri, begitu juga di Bali, semua punya ciri khas.
Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Jawa Timur I Gusti Putu Raka Arthama menambahkan Dharma Santi merupakan peringatan Tahun Baru Saka. Yakni dimulainya era ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan kebijaksanaan menjadi panglima.
"Mari kita tinggalkan cara-cara tidak baik, kita masuki era baru untuk berbuat lebih baik," ajaknya.
Sebelum peringatan Dharma Santi, ada serangkaian kegiatan pendukung menyertai baik itu bakti sosial, maupun menggelar sarasehan dengan mengundang beberapa tokoh yang kompeten di bidangnya, baik kewirausahaan maupun membahas perpolitikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Ketua Panitia Dharma Santi Tahun Saka 1946 I Nyoman Bintara Prayudi, kegiatan tersebut pertemuan silahturahmi untuk saling memaafkan antarumat Hindu dan juga merupakan salah satu dari rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi.
"Ini juga diartikan Dharma Wacana memberikan pengetahuan umat Hindu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa," kata Nyoman Bintara.
Dia mengemukakan Dharma Santi ini dihadiri sebanyak 10 ribu umat Hindu dari Jawa Timur. Serangkaian perayaan ini sekaligus momen memperkokoh kebersamaan, persatuan, dan kerukunan umat beragama, khususnya di wilayah Jawa Timur.
"Dharma Wacana ini tajuk utamanya untuk memberikan pengetahuan kepada umat Hindu untuk bisa berbakti bagi agama dan bangsa. Untuk temanya 'Sat Cit Ananda untuk Indonesia Jaya'. Jadi Kebaikan, Kebenaran dan Kemuliaan, kita merangkum dari tiga bahasa itu untuk Indonesia Jaya," ujarnya.
Nyoman Bintara Prayudi menyebut umat Hindu juga sangat dekat dengan budaya dengan menjunjung kearifan lokal, begitu juga terkait ciri khas, umat Hindu di setiap daerah mempunyai ciri beda bisa dilihat dari Busana. Semuanya mengedepankan kearifan lokal sesuai daerah, Tengger punya baju sendiri, begitu juga di Bali, semua punya ciri khas.
Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Jawa Timur I Gusti Putu Raka Arthama menambahkan Dharma Santi merupakan peringatan Tahun Baru Saka. Yakni dimulainya era ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan kebijaksanaan menjadi panglima.
"Mari kita tinggalkan cara-cara tidak baik, kita masuki era baru untuk berbuat lebih baik," ajaknya.
Sebelum peringatan Dharma Santi, ada serangkaian kegiatan pendukung menyertai baik itu bakti sosial, maupun menggelar sarasehan dengan mengundang beberapa tokoh yang kompeten di bidangnya, baik kewirausahaan maupun membahas perpolitikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024