Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung bekerjasama dengan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabhysa) Tulungagung melakukan sosialisasi tuberkulosis (TB) pada masyarakat pengunjung CFD (Car Free Day) Alun-alun Tulungagung, Minggu.

Ketua Yabhysa Tulungagung, Cut Mala Hayati Anshari mengatakan, sosialisasi dilakukan dengan memberikan selebaran pada masyarakat dan edukasi pencegahan TB pada masyarakat.

"Kita juga melakukan motivasi dan skrinning apakah masyarakat ada yang batuk kota dorong untuk memeriksakan dahak ke puskesmas," kata Cut Mala di Tulungagung, Jawa Timur.

Kegiatan ini menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung dan Aisyiah Tulungagung.

Dalam kesempatan itu, pihaknya juga memberikan bantuan nutrisi pada penderita TB. Tambahan nutrisi dimaksudkan untuk menambah daya tahan pada penderita TB.

Kegiatan pemberian tambahan nutrisi dilakukan serentak 15 Kecamatan di Kabupaten Tulungagung.

"Peningkatan pasien TB tergantung pada temuan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan kader Yabhysa," jelasnya.

Dirinya ungkapkan temuan TB di Kabupaten Tulungagung cenderung meningkat. Hingga April 2024 sudah sekitar 200 pasien yang ditemukan oleh Yabhysa.

Dirinya jelaskan semakin banyak temuan maka penanganan TB dianggap berhasil. Sebab semakin banyak temuan semakin banyak pasien yang diobati dan disembuhkan, untuk menuju Indonesia bebas TB di tahun 2030.

Penderita TB tak hanya menyerang usia tua. Banyak anak-anak yang tertular penyakit tersebut.

Dirinya mencontohkan saat melakukan sosialisasi di salah satu sekolah SD, pihaknya menemukan 2 anak yang terkena TC. "Anak sekolah itu semakin meningkat temuannya," ujarnya.

Gejala umum TB, antara lain batuk selama 2 minggu, meriang, sesak nafas dan penurunan berat badan.

Untuk anak-anak dan remaja gejala tersebut kadang tidak muncul, namun dapat dikenali dengan munculnya benjolan di ketiak, selangkangan atau leher bagian belakang.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat berharap temuan pasien TB di Tulungagung tinggi.

"Semakin banyak kita temukan maka semakin banyak yang kita sembuhkan,” jelas Kasil.

Dari data yang dimiliki oleh Dinkes, hingga bulan April 2024 sudah ditemukan 105 pasien TB. Sedang untuk pasien yang telah diobati pada 2023 sebanyak 1.455 orang.

Dari jumlah itu 235 orang dinyatakan sembuh. Sebanyak 621 mendapatkan pengobatan lengkap, 11 orang gagal berobat, 81 putus berobat dan 76 orang meninggal dunia akibat TB.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024