Peserta acara "Festival Rujak Uleg" dan masyarakat memadati kawasan Taman Surya, Balai Kota Surabaya menjelang pelaksanaan prosesi "nguleg massal" yang digelar pemerintah kota (pemkot), Minggu.
Festival Rujak Uleg merupakan salah satu agenda menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731.
Pantauan ANTARA di lokasi, mayoritas para peserta "Festival Rujak Uleg" tampil dengan mengenakan beragam busana, mulai kebaya hingga outfit khas "anak motor". Peserta berasal dari komunitas, hotel, dan perangkat daerah di lingkungan Pemkot Surabaya.
Keberadaan peserta tersebar di sisi barat yang diisi pihak perhotelan dan selatan Taman Surya ditempati oleh komunitas.
Di masing-masing tempat para peserta terlihat meja yang di atasnya terdapat cobek dan bahan-bahan utama membuat "rujak uleg", mulai buah, petis, sayuran, hingga "cingur".
Tepat di titik paling tengah di Taman Surya terdapat cobek berukuran 2,4 meter.
Cobek itu saat ini masih tertutup kain berwarna biru dan nantinya baru ditampilkan saat acara "menguleg" dimulai.
Seorang peserta perwakilan dari salah satu hotel di Kota Surabaya bernama Ayu Fatimah Salsabila menyatakan menyediakan puluhan porsi rujak uleg bagi masyarakat yang hadir di Taman Surya.
"Sekarang sedang tahapan penilaian ada satu piring, tapi nanti yang dibagikan ke warga itu bisa sampai 40 piring," ujarnya.
Dia juga menyebut agenda "Festival Rujak Uleg" tahun ini bukan kali pertama diikuti. Meski ada perbedaan lokasi, namun animo masyarakat tetap tinggi.
"Tahun lalu di Kya-Kya itu lebih luas, sekarang di Taman Surya lokasi lebih terbatas tapi masyarakat tetap banyak yang ke sini," kata dia.
Peserta lainnya, Ketua Wanita Bersanggul Indonesia (WBI) Surabaya Krestin Yuliana mengatakan sudah tiba di lokasi acara sejak pukul 06.00 WIB.
"Jam tiga pagi kami persiapan merias wajah, terus berangkat ke sini siap nguleg," ucapnya.
Krestin menyebut meski lokasi "Festival Rujak Uleg" di Taman Surya tak seluas Kya-Kya, namun hal itu tak mengurangi kemeriahan agenda tahun ini.
"Bedanya hanya kalau di Kya-Kya terbuka, kalau ramainya tidak ada bedanya. Masyarakat tetap datang ke sini dari pagi juga," ujar dia.
Sementara, "Festival Rujak Uleg" dibuka dengan pertunjukan musik pada sekitar pukul 07.39 WIB. Kemudian dilanjutkan teatrikal berjudul "History of Rujak Uleg" pada pukul 08.10 WIB.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji, dan Ketua TP PKK setempat Rini Indriyani yang turut ambil bagian berperan di teatrikal itu.
Setelah teatrikal selesai, giliran perwakilan dari instansi di lingkungan Pemkot Surabaya, DPRD, hingga 31 kecamatan unjuk gigi di acara peragaan busana.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Festival Rujak Uleg merupakan salah satu agenda menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731.
Pantauan ANTARA di lokasi, mayoritas para peserta "Festival Rujak Uleg" tampil dengan mengenakan beragam busana, mulai kebaya hingga outfit khas "anak motor". Peserta berasal dari komunitas, hotel, dan perangkat daerah di lingkungan Pemkot Surabaya.
Keberadaan peserta tersebar di sisi barat yang diisi pihak perhotelan dan selatan Taman Surya ditempati oleh komunitas.
Di masing-masing tempat para peserta terlihat meja yang di atasnya terdapat cobek dan bahan-bahan utama membuat "rujak uleg", mulai buah, petis, sayuran, hingga "cingur".
Tepat di titik paling tengah di Taman Surya terdapat cobek berukuran 2,4 meter.
Cobek itu saat ini masih tertutup kain berwarna biru dan nantinya baru ditampilkan saat acara "menguleg" dimulai.
Seorang peserta perwakilan dari salah satu hotel di Kota Surabaya bernama Ayu Fatimah Salsabila menyatakan menyediakan puluhan porsi rujak uleg bagi masyarakat yang hadir di Taman Surya.
"Sekarang sedang tahapan penilaian ada satu piring, tapi nanti yang dibagikan ke warga itu bisa sampai 40 piring," ujarnya.
Dia juga menyebut agenda "Festival Rujak Uleg" tahun ini bukan kali pertama diikuti. Meski ada perbedaan lokasi, namun animo masyarakat tetap tinggi.
"Tahun lalu di Kya-Kya itu lebih luas, sekarang di Taman Surya lokasi lebih terbatas tapi masyarakat tetap banyak yang ke sini," kata dia.
Peserta lainnya, Ketua Wanita Bersanggul Indonesia (WBI) Surabaya Krestin Yuliana mengatakan sudah tiba di lokasi acara sejak pukul 06.00 WIB.
"Jam tiga pagi kami persiapan merias wajah, terus berangkat ke sini siap nguleg," ucapnya.
Krestin menyebut meski lokasi "Festival Rujak Uleg" di Taman Surya tak seluas Kya-Kya, namun hal itu tak mengurangi kemeriahan agenda tahun ini.
"Bedanya hanya kalau di Kya-Kya terbuka, kalau ramainya tidak ada bedanya. Masyarakat tetap datang ke sini dari pagi juga," ujar dia.
Sementara, "Festival Rujak Uleg" dibuka dengan pertunjukan musik pada sekitar pukul 07.39 WIB. Kemudian dilanjutkan teatrikal berjudul "History of Rujak Uleg" pada pukul 08.10 WIB.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Wali Kota Armuji, dan Ketua TP PKK setempat Rini Indriyani yang turut ambil bagian berperan di teatrikal itu.
Setelah teatrikal selesai, giliran perwakilan dari instansi di lingkungan Pemkot Surabaya, DPRD, hingga 31 kecamatan unjuk gigi di acara peragaan busana.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024