Pacitan - Badan Penanggulangan Bencanda Daerah (BPBD) Pacitan mengerahkan satu unit tim reaksi cepat (TRC), untuk membantu satuan polisi perairan (polair) setempat dalam melakukan penyisiran korban tenggelamnya kapal imigran di Perairan Prigi, Sabtu (17/12). "Kami rencananya membantu melakukan pencarian di kawasan pesisir, tetapi sampai saat ini belum ada tanda ada yang ditemukan," ujar salah seorang anggota TRC Pacitan, Sakriyono, Selasa. Dikatakannya, akan menuju lepas pantai hingga sejauh 3-4 mil. Jarak jangkauan tersebut disesuaikan dengan kemampuan jelajah "speed boat" (kapal cepat) yang mereka gunakan, karena hanya dilengkapi mesin berkekuatan 40 PK. Para anggota TRC yang akan diterjunkan berasal dari BPBD, TNI dan Polri. Mereka akan melakukan penyisiran dan pencarian selama tujuh hari atau hingga misi evakuasi dinyatakan dihentikan oleh Kantor SAR Jatim. Sakriyono menambahkan, meski saat ini diperkirakan arus dan angin masih condong ke arah timur, namun pihaknya tetap akan melakukan pencarian di kawasan pesisir selatan Pacitan, sebagai langkah antisipasi apabila ada korban terseret arus bawah laut kembali ke arah barat Perairan Trenggalek. "Upaya ini tetap kami lakukan karena arus laut bisa berubah sewaktu-waktu dan sulit diprediksi," ujarnya. Sementara tim reaksi cepat BPBD Pacitan bersiap membantu pencarian, jajaran Polair setempat telah lebih dahulu melakukan upaya serupa sejak dua hari sebelumnya. Namun, sama seperti halnya yang dialami tim SAR di Trenggalek, upaya penyisiran di kawasan pantai maupun Perairan Pacitan hingga saat ini masih belum membuahkan hasil. "Kami sudah mecoba melakukan penyisiran sejak kemarin, tapi belum menemukan," jawab Kepala Satpolair (Kasatpolair) Pacitan Aiptu Yahudi. Hal serupa juga disampaikan Kapolres Pacitan AKBP Muhamad Agung Budijono. Pascatragedi tenggelamnya kapal pengangkut ratusan imigran di Pantai Prigi, pihaknya telah mengintruksikan jajarannya untuk terus memonitor wilayah-wilayah yang memiliki pantai, seperti di Kecamatan Donorojo, Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo, dan Sudimoro.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011