Kelompok musik "robot" AI Kampung Cempluk di Kabupaten Malang menghadirkan inovasi dalam dunia musik dengan memanfaatkan aplikasi UDIO versi beta berbasis web untuk menciptakan lagu dan aransemen musiknya.

"Aplikasi ini dirancang untuk menghasilkan lagu dengan kualitas yang unggul, khususnya dalam bahasa Indonesia. Dibandingkan dengan versi sebelumnya, SUNO, UDIO versi beta menunjukkan kemampuan lebih baik dalam hal kejernihan, detail, dan karakteristik suara," kata penggagas Kampung Cempluk Redy Eko Prastyo, dalam rilisnya yang diterima di Surabaya, Sabtu (18/5) malam.

Dengan berbagai keunggulan itu, katanya, membuat hasil lagu yang dihasilkan terdengar lebih alami dan berwarna.

Menurut mahasiswa program doktor di Universitas Brawijaya (UB) Malang ini, UDIO versi beta tidak hanya unggul dalam bahasa, tetapi juga dalam variasi genre musik.

"Baik itu musik kontemporer, dangdut, atau keroncong, aplikasi ini mampu menghasilkan lagu yang mendekati gaya musik tradisional yang sudah familiar di telinga kita," kata musisi asal Besuki, Kabupaten Situbondo, ini.

Menurut dia, dengan sering melatih aplikasi ini menggunakan bahasa Indonesia dan mengajukan permintaan untuk musik-musik lokal, UDIO akan terus belajar dan meningkatkan kemampuannya.

Proses ini, lanjut dia, memungkinkan mesin untuk menyerap dan memahami permintaan dengan lebih baik sehingga dapat menghasilkan lagu yang semakin memuaskan.

Redy menjelaskan inisiatif ini membuka jalan baru dalam kolaborasi antara teknologi dan budaya lokal, memberikan pengalaman auditif yang unik dan menyenangkan.

"Mari kita nikmati karya-karya musik yang dihasilkan oleh robot AI ini, dan saksikan bagaimana teknologi terus beradaptasi dan berkontribusi pada kekayaan musik Indonesia," katanya.

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024