Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur terus mengupayakan supaya pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa merambah perdagangan elektronik untuk memasarkan produknya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur Andromeda Qomariah saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Rabu, mengatakan perdagangan elektronik merupakan wilayah mudah, murah diakses, serta menjangkau pasar lebih luas.
"Saat ini pelaku UMKM memang sudah melek teknologi, mereka juga banyak yang menggunakan perdagangan elektronik untuk pemasaran. Di sisi lain, banyak yang masih bisa dilakukan salah satunya untuk produksi dan juga mengatur keuangan secara elektronik," katanya di sela kegiatan Upgrade Skill Bersama Tokopedia dan Tiktok di kantor Dinas Koperasi UKM Provinsi Jatim, Rabu.
Ia mengatakan, saat ini ada 139 juta individu pengguna media sosial di Indonesia atau 49,9 persen dari total penduduk.
"Di mana sebanyak 34,5 persen pengguna media sosial menggunakannya untuk menemukan produk yang dibeli. Ini peluang untuk ditangkap," ujarnya.
Ia meminta kepada 46 pelaku usaha dari sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti dari Banyuwangi, Jember, sampai Sidoarjo yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut untuk memanfaatkan kegiatan ini dengan maksimal.
"Peserta pelatihan merupakan pengusaha yang sudah berjualan di Tokopedia maupun Shop Tokopedia (Tiktok)," katanya.
Head of Communications Tokopedia, Aditia Grasio Nelwan, menjelaskan selama 14 tahun beroperasi sudah ada 14 juta penjual. Jangkauan distribusi mencapai 99 persen kecamatan di Indonesia dengan lebih dari 15 mitra logistik, lebih dari 65 metode pembayaran dan menyediakan lebih dari 1,8 miliar produk.
"Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia dan jalur perdagangan utama di Jawa Timur," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024