Surabaya - Sebanyak 60 mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga Surabaya membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal untuk masyarakat di Warugunung, Kecamatan Karangpilang, Surabaya. "Itu merupakan bagian dari Bakti Sehat Airlangga atau BSA di Warugunung pada 18-25 Desember," kata Presiden BEM Unair, Arif Fatchurrahman, di sela-sela pembukaan BSA di lapangan sepak bola RW 2 Warugunung, Karangpilang, Surabaya, Minggu. Di sela-sela pembukaan BSA yang dihadiri Direktur Kemahasiswaan Unair Prof Imam Mustofa dan Lurah Warugunung M Syahrir SH SIP, ia menjelaskan pembangunan IPAL itu merujuk survei tentang tingkat pemcemaran Kali Surabaya yang sudah di atas ambang batas toleransi. "Padahal, PDAM menjernihkan air Kali Surabaya untuk dikonsumsi masyarakat sebagai air minum, karena itu kami ingin memberi kontribusi untuk masyarakat, sekaligus membuktikan bahwa mahasiswa itu tidak hanya bisa ngomong atau demonstrasi saja," katanya. Menurut dia, IPAL komunal yang berukuran 13x6 meterpersegi itu akan menjadi pusat pembuangan limbah rumah tangga (WC) dari 50 kepala keluarga (KK) di RW 2 Warugunung, lalu akan dijernihkan dalam lima proses penyaringan dan setelah jernih akan dibuang ke Kali Surabaya. "Ke depan, kami akan mengembangkan hasil penyaringan dari proses penjernihan itu untuk biogas. Sekarang, kami belum mampu mengembangkannya karena keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia, kami masih fokus pada pipa penyaluran dari rumah tangga ke IPAL," katanya. Selain fisik atau teknologi infrastruktur, katanya, BSA juga memiliki dua kegiatan nonfisik yakni pendekatan sosial melalui penyuluhan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada pelajar dan masyarakat umum. "Kegiatan nonfisik terakhir akan digelar pada penutupan (25/12) berupa penanaman pohon di setren kali dan kerja bakti membersihkan lingkungan dengan membuang sampah ke 'sakakura' (bak sampah yang bersifat komposter) serta diakhiri dengan pesta rakyat berupa bazar dan hiburan," katanya. Menanggapi hal itu, Lurah Warugunung M Syahrir SH SIP mengaku senang denhan perhatian mahasiswa kepada masyarakat, karena itu masyarakat Warugunung mendukung 100 persen terhadap kegiatan BEM Unair, bahkan kelurahan lain juga berharap hal yang sama. "Masyarakat sini sangat mendukung, buktinya saat mahasiswa mendirikan panggung untuk acara pembukaan banyak warga di sini yang membantu. Saya berharap warga saya akan banyak belajar tentang cara hidup yang bersih dan sehat dari mahasiswa, sedangkan mahasiswa dapat belajar bermasyarakat," katanya. Senada dengan itu, Direktur Kemahasiswaan Unair Prof Imam Mustofa mengatakan BSA merupakan salah satu pola pendidikan "soft skill" di Unair, sehingga mahasiswa Unair tidak belajar secara akademik (hard skill), tapi mereka juga belajar mengorganisir diri, bermasyarakat, leadership, dan sebagainya. "Kegiatan semacam itu digelar BEM Unair setiap tahun. Mereka belajar merencanakan, mencari sponsor, dan melaksanakannya. Tahun lalu, mereka terjun ke kawasan Kenjeran, tapi programnya disesuaikan kondisi masyarakat, karena itu kegiatan di Kenjeran adalah pemberdayaan UKM kelautan," katanya. Ia menambahkan kegiatan serupa juga dilaksanakan di tingkat fakultas dengan melibatkan dosen dan mahasiswa, seperti bakti sosial mahasiswa FKH ke Bondowoso, Tulungagung, dan sebagainya. "Bentuknya juga sama, kami tidak menyediakan anggaran, mereka belajar sendiri mencari sponsor dan mengorganisir kegiatan, kami hanya mengarahkan," katanya. Dalam sambutan pembukaan BSA itu, Prof Imam Mustofa juga mengajak masyarakat Warugunung yang tidak mampu untuk mendaftarkan anaknya ke Unair melalui program Bidik Misi. "Syaratnya adalah dari keluarga tidak mampu, anaknya berprestasi, dan lolos tes, nanti akan kuliah gratis dan diberi biaya hidup," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2011