Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan, Jawa Timur berkomitmen untuk memperketat pengawasan dan menjamin keamanan pengunjung di rumah sakit itu, pascakasus pencurian yang terjadi pada Kamis.
Menurut Direktur RSUD Smart Pamekasan Budi Santoso, kasus pencurian yang terjadi di lingkungan rumah sakit itu telah membuat persepsi publik negatif, dan menduga bahwa pola pengamanan sangat buruk.
"Apa yang terjadi tadi, akan menjadi evaluasi khusus bagi kami," katanya.
Ia juga berjanji pihaknya akan segera memasang kamera pengintai yang bisa mengawasi aktivitas warga di semua area di rumah sakit itu, termasuk di area parkir kendaraan bermotor.
"Sebab insiden pencurian yang terjadi tadi pagi itu, di sekitar area parkir," katanya, menjelaskan.
Sebelumnya sebanyak empat buah telepon seluler dan uang sebesar Rp1,5 juta milik keluarga pasien raib digondol maling.
Kejadian itu antara pukul 02:00 WIB hingga pukul 03. 00 WIB. Korban yakni Sofiah, Qayimah dan Sukri, asal Guluk-guluk, Sumenep.
Menurut Sofiah, saat itu dirinya tengah beristirahat di emperan dekat area parkir, seperti sebelumnya, belum punya firasat buruk.
Sekitar pukul 01.00 WIB ia mengatakan HP, uang, kontak mobil dan STNK masih ada, karena saat itu yang bersangkutan belum beristirahat, dan sempat menjenguk pasien ke lantai atas.
Namun, sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 WIB, barang-barang milik keluarga pasien tersebut raib digondol maling.
Saat itu juga pihaknya melapor ke satpam, namun satpam tidak bisa menunjukkan rekaman kamera pengintai dengan alasan tidak ada.
Sofiah berharap, pelaku pencurian tersebut segera ditangkap, dan mengembalikan barang-barangnya yang hilang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Menurut Direktur RSUD Smart Pamekasan Budi Santoso, kasus pencurian yang terjadi di lingkungan rumah sakit itu telah membuat persepsi publik negatif, dan menduga bahwa pola pengamanan sangat buruk.
"Apa yang terjadi tadi, akan menjadi evaluasi khusus bagi kami," katanya.
Ia juga berjanji pihaknya akan segera memasang kamera pengintai yang bisa mengawasi aktivitas warga di semua area di rumah sakit itu, termasuk di area parkir kendaraan bermotor.
"Sebab insiden pencurian yang terjadi tadi pagi itu, di sekitar area parkir," katanya, menjelaskan.
Sebelumnya sebanyak empat buah telepon seluler dan uang sebesar Rp1,5 juta milik keluarga pasien raib digondol maling.
Kejadian itu antara pukul 02:00 WIB hingga pukul 03. 00 WIB. Korban yakni Sofiah, Qayimah dan Sukri, asal Guluk-guluk, Sumenep.
Menurut Sofiah, saat itu dirinya tengah beristirahat di emperan dekat area parkir, seperti sebelumnya, belum punya firasat buruk.
Sekitar pukul 01.00 WIB ia mengatakan HP, uang, kontak mobil dan STNK masih ada, karena saat itu yang bersangkutan belum beristirahat, dan sempat menjenguk pasien ke lantai atas.
Namun, sekitar pukul 02.00 hingga 03.00 WIB, barang-barang milik keluarga pasien tersebut raib digondol maling.
Saat itu juga pihaknya melapor ke satpam, namun satpam tidak bisa menunjukkan rekaman kamera pengintai dengan alasan tidak ada.
Sofiah berharap, pelaku pencurian tersebut segera ditangkap, dan mengembalikan barang-barangnya yang hilang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024