Ketua Umum (Ketum) PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa bersyukur kuota jamaah haji Jawa Timur bertambah menjadi 15 persen pada tahun ini.

Alhamdulillah tahun ini jumlah kuota jamaah haji Jatim ditambah. Jika daerah lain 10 persen, maka Jatim 15 persen. Ini akan membuat antrean keberangkatan haji Jatim juga akan semakin pendek, untuk itu terima kasih Gus Menag yang telah memberikan kuota Jatim 15 persen," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Surabaya, Kamis.

Tidak hanya itu, mulai tahun ini, lanjutnya, bandar udara (bandara) Juanda juga mendapatkan layanan Fast Track, yang membuat calon jamaah haji tidak perlu melakukan pemeriksaan berulang.

Sehingga begitu sampai ke tanah suci, kata dia, bisa langsung ke pemondokan, penginapan ataupun hotel.

Insya Allah ini akan membuat jamaah haji Jatim nyaman dan bisa meningkat ibadahnya di Tanah Suci,” ucapnya. 

Oleh karena itu, Khofifah berharap pada seluruh calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci untuk turut mendoakan kedamaian dunia.

Terutama, agar Allah SWT memberikan pertolongan agar peperangan yang dilakukan Israel pada rakyat Palestina bisa berhenti.

"Ibu-ibu Muslimat NU yang akan berangkat ibadah haji dalam waktu dekat, kami mohon titip doa ketika panjenengan nanti sedang wukuf di Arofah, doakan supaya Allah segera menurunkan rahmat damai di bumi yang kita tinggali,” katanya.

Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 tersebut menjelaskan, saat ini kondisi warga Palestina semakin terjepit, terlebih Israel baru-baru ini juga melakukan agresi Perbatasan Rafah yang merupakan satu-satunya titik penyeberangan antara Mesir dan Jalur Gaza.

Insya Allah doa saat wukuf sangat mustajabah. Maka ketika yang memohonkan hal yang sama itu berjumlah banyak, semoga Allah segera memberi perdamaian di bumi yang kita cintai ini. Karena sekarang kondisi perang di Palestina, di Ukraina, sudah sangat berlarut, maka mari kita mohonkan supaya perang segera berakhir, dan rakyat Palestina diberikan kekuatan dan ketabahan,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, warga Palestina terus kesulitan mencari tempat yang aman untuk mengungsi, sedangkan Israel yang menduduki perbatasan Rafah juga menutup satu-satunya jalur bantuan untuk bisa disalurkan ke warga Palestina.

“Di Indonesia, ibu-ibu bisa ikut banyak majelis pengajian, bisa tenang melepas anak-anak pergi sekolah, bapak-bapak juga bisa bekerja dengan lancar karena kondisinya aman. Hal ini patut kita syukuri. Karena kita bisa melakukan kegiatan secara lancar dan normal ketika kondisi tidak aman,” ujar Khofifah.

Pewarta: Naufal Ammar Imaduddin

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024