Sebanyak 10  anak di Kabupaten Pamekasan, Madura, dinyatakan positif terserang flu Singapura dan membutuhkan perawatan khusus dari dokter spesialis anak.

"Data tentang anak yang positif terserang flu Singapura ini merupakan data yang kami kumpulkan dari berbagai puskesmas dan pustu, serta dokter spesialis anak di Kabupaten Pamekasan ini," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan Saifuddin di Pamekasan, Jawa Timur, Rabu.

Ia menjelaskan, jenis penyakit ini juga disebut penyakit kaki, tangan dan mulut.

Virus yang umum terjadi pada anak ini menyebabkan luka di mulut dan ruam di tangan dan kaki.

Penyebarannya melalui kontak langsung dengan air liur atau lendir.

"Gejala yang muncul seperti, demam, batuk, timbul bintik merah di sekitar rongga mulut, tidak nafsu makan," kata Saifudin.

Gejala lain radang tenggorokan, ruam, dan disertai lepuhan di telapak tangan dan telapak kaki.

Ia menjelaskan, penyakit seperti itu sering menyerang anak di bawah usia 5 tahun dan flu Singapura tersebut dapat menular melalui berbagai cairan dalam tubuh, sehingga perlu diwaspadai penularannya.

“Flu Singapura dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri yang bisa menjadi media penularan penyakit ini, menjauhi yang sakit, dan memenuhi nutrisi yang lengkap,’’ kata Saifudin.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga pekan ke-13 tahun 2024 terdapat 6.500 kasus flu Singapura, dengan jumlah terbanyak di Pulau Jawa.

Jumlah tersebut bertambah dibandingkan pekan ke-11 tahun 2024 yang hanya sekitar 5.000-an kasus.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024