Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) kembali menggelar aksi bela Palestina di kampus setempat, Selasa, sebagai bentuk kecaman terhadap Israel.

Aksi diawali dengan pembacaan puisi berantai berjudul "Tanah Ini Milik Kami" oleh mahasiswa asal Palestina Sondos Jehad Shnewra bersama sejumlah mahasiswa asing lainnya di UM Surabaya.

"Aku harap ini cukup buat Palestina agar bisa bebas. Aku punya pengalaman di sana, aku merasakannya. Aku pernah melihat semuanya, sangat mengerikan," ujar Sondos.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Surabaya karena telah membuat acara ini.

"Aku bahagia dengan perasaan kalian, terima kasih untuk hari ini dan aku harap Palestina Merdeka. Aku berharap orang Indonesia dapat berdoa di masjid Al Aqsa," ucapnya.

Dalam pembacaan puisi yang dibacanya ia berharap akan datang hari dimana negaranya terbebas dari ancaman dan tawanan musuh.

"Saya berdoa dan sangat berharap Palestina bisa menjalani hari-hari yang damai dan tentram tanpa ada perasaan cemas setiap hari," ujar perempuan yang sedang mengambil studi Pascasarjana di UM Surabaya tersebut.

Aksi dilanjutkan dengan teatrikal bertajuk "Pembebasan" oleh UKM Teater UM Surabaya. Perform art ini dibuka dengan penggambaran penyiksaan pasangan suami istri Palestina oleh Israel.

Kemudian, perlawanan hadir lewat dua mahasiswa sebagai penyelamat. Teaterikal ini sebagai simbol kutukan terhadap segala aksi represif dan diskriminatif Israel terhadap masyarakat Palestina

"Kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus berempati memberikan perhatian serius terhadap perkembangan konflik Israel dan Palestina," kata pemeran Palestina dalam aksi tersebut, Naufal Wanabil.

Sementara itu, Ketua BEM UM Surabaya Wahyudi menjelaskan bahwa Palestina sudah seharusnya diakui sebagai negara independen oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pihaknya pun bersama dengan para peserta aksi, kemudian berkeliling kampus untuk memasang peta Palestina di sejumlah titik. Aksi ini sebagai simbol dukungan kemerdekaan Palestina secara teritori.

"Aksi dengan memasang peta di sejumlah titik kampus sebagai pengingat bahwa Palestina sudah seharusnya diakui sebagai sebuah negara independen oleh PBB," ujar Wahyudi.

Aksi bertema Long Live Palestine, Freedom for Palestine ini digelar berdasarkan surat edaran Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (FR PTMA) terkait Aksi Nasional Bela Palestina dan Kutuk Israel.

Sebelumnya, UM Surabaya bersama mahasiswa asing asal Palestina juga melakukan aksi serupa pada Oktober 2023. Saat itu juga digelar shalat gaib dan doa bersama agar perang di Palestina segera berakhir.

Pewarta: Willi Irawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024