Kementerian Dalam Negeri menganugerahi Pemerintah Kota Surabaya penghargaan "Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Berkinerja Tinggi" yang diserahkan saat peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII, di Balai Kota setempat, Kamis.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya mengatakan penghargaan tersebut berdasarkan prinsip reward and punishment untuk membentuk iklim persaingan sehat antarkepala daerah sebagai komando pemerintahan, di wilayah provinsi maupun kabupaten/kota.
"Pemberian penghargaan ini akan dapat betul-betul membangkitkan motivasi rekan-rekan untuk berkompetisi secara positif," kata Tito.
Diketahui, Kota Surabaya mampu meraih nilai 3,5866 dengan status "Kinerja Tinggi", angka menempatkan Ibu Kota Jawa Timur di posisi puncak tingkat kota.
Selain Surabaya, ada kota lain yang mendapatkan penghargaan tersebut, diantaranya Surakarta, Makassar, Tangerang, Semarang, Medan, Palembang, Samarinda, Metro, dan Denpasar.
Selain pemkot, penghargaan ini juga diberikan kepada lima provinsi dan juga 14 kabupaten di Indonesia.
Penilaian tersebut mengacu pada Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) secara nasional Tahun 2023, berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2022.
Menteri Tito menjelaskan mekanisme penilaian tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri, namun melibatkan semua unsur yang tergabung di tim panel.
Hal itu juga berlaku untuk penyematan tanda kehormatan " Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha" dari Presiden Joko Widodo kepada para kepala daerah, salah satunya adalah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
"Termasuk dari sekretaris militer mengecek dan kemudian diikuti juga oleh pihak-pihak eksternal, baik akademisi dan lembaga-lembaga internasional di Indonesia yang kredibel, mereka tidak bisa untuk diintervensi," ucapnya.
Tito berharap setiap kepala daerah dan pemerintah daerah yang mendapatkan penghargaan hari ini bisa lebih meningkatkan performa kerjanya.
"Rekan-rekan yang terpilih, rekan-rekan perlu bangga karena bukan terpilih karena pesanan, tapi betul-betul karena penilaian obyektif cukup panjang, sesuai dengan variabel-variabel dan indikator sudah ditentukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya mengatakan penghargaan tersebut berdasarkan prinsip reward and punishment untuk membentuk iklim persaingan sehat antarkepala daerah sebagai komando pemerintahan, di wilayah provinsi maupun kabupaten/kota.
"Pemberian penghargaan ini akan dapat betul-betul membangkitkan motivasi rekan-rekan untuk berkompetisi secara positif," kata Tito.
Diketahui, Kota Surabaya mampu meraih nilai 3,5866 dengan status "Kinerja Tinggi", angka menempatkan Ibu Kota Jawa Timur di posisi puncak tingkat kota.
Selain Surabaya, ada kota lain yang mendapatkan penghargaan tersebut, diantaranya Surakarta, Makassar, Tangerang, Semarang, Medan, Palembang, Samarinda, Metro, dan Denpasar.
Selain pemkot, penghargaan ini juga diberikan kepada lima provinsi dan juga 14 kabupaten di Indonesia.
Penilaian tersebut mengacu pada Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) secara nasional Tahun 2023, berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2022.
Menteri Tito menjelaskan mekanisme penilaian tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri, namun melibatkan semua unsur yang tergabung di tim panel.
Hal itu juga berlaku untuk penyematan tanda kehormatan " Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha" dari Presiden Joko Widodo kepada para kepala daerah, salah satunya adalah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
"Termasuk dari sekretaris militer mengecek dan kemudian diikuti juga oleh pihak-pihak eksternal, baik akademisi dan lembaga-lembaga internasional di Indonesia yang kredibel, mereka tidak bisa untuk diintervensi," ucapnya.
Tito berharap setiap kepala daerah dan pemerintah daerah yang mendapatkan penghargaan hari ini bisa lebih meningkatkan performa kerjanya.
"Rekan-rekan yang terpilih, rekan-rekan perlu bangga karena bukan terpilih karena pesanan, tapi betul-betul karena penilaian obyektif cukup panjang, sesuai dengan variabel-variabel dan indikator sudah ditentukan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2024